Jembatan Bailey Bodem Sambung Asa Warga Perbatasan
BISA DILALUI: Jalur alternatif penghubung antara Kecamatan Bungursari dan Cempaka, Kabupaten Purwakarta, akhirnya bisa kembali dilalui kendaraan.
PURWAKARTA, RAKA – Jalur alternatif penghubung antara Kecamatan Bungursari dan Cempaka, Kabupaten Purwakarta, akhirnya bisa kembali dilalui kendaraan. Hal itu, seiring telah dibangunnya jembatan sementara (bailey) sebagai pengganti Jembatan Bodem di Desa Karangmukti, yang ambruk pada awal April 2020.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menuturkan, sejak peristiwa itu terjadi jajarannya langsung melakukan serangkaian upaya supaya jalur tersebut bisa kembali dilalui. Mengingat, jembatan tersebut selama ini menjadi akses alternatif penghubung antara Kecamatan Bungursari dan Campaka. Bahkan, penyambung jalur dengan kabupaten tetangga. “Untuk perbaikan, telah dilakukan pada November. Alhamdulillah, saat ini pengerjaannya telah rampung. Kalau tak ada aral melintang, pekan depan jalur ini sudah bisa dilalui kendaraan,” ujar Anne, Akhir pekan lalu.
Anne menjelaskan, untuk sementara akses penghubung yang dibangun dengan anggaran perubahan itu hanya jembatan sifatnya darurat. Meski begtu, pihaknya memang berencana membangun jembatan permanen sebagai pengganti jembatan yang ambruk itu. Namun, kata dia, untuk membangun jembatan permanen dibutuhkan kematangan perencanaan.
Mengingat, tanah di lokasi itu cukup labil. “Butuh penelitian dan kematangan perencanaan. Kami tak bisa begitu saja membangun jembatan permanen baru. Karena, jangan sampai pengalaman kemarin (ambruk) itu terjadi lagi dan menjadi evaluasi bagi kami. Intinya, jembatan permanen masih direncanakan,” jelas dia.
Namun demikian, sambung dia, dengan adanya jembatan sementara ini setidaknya mobilitas warga bisa kembali berjalan normal. Sehingga, bisa membantu percepatan pemulihan ekonomi warga di kedua wilayah perbatasan, yang saat ini masih dalam bayang-bayang pandemi Covid-19. “Meski bersifat sementara, mudah-mudahan jembatan bodem bisa mempermudah akses dan aktivitas warga. Kami ingatkan, agar jembatan ini bisa dirawat dan dijaga. Kendaraan-kendaraan berat yang tonasenya tinggi, tidak boleh melintas atau dibatasi,” katanya.
Sementara, Kepala DPUBMP Kabupaten Purwakarta Ryan Oktavia mengatakan, akhir pekan ini akan ada tim ahli yang melakukan pengecekan ke Jembatan Bodem sebelum diresmikan. “Insyaallah, pekan depan Jembatan Bodem bisa diresmikan oleh ibu bupati,” ujar Ryan seraya mengatakan, pengerjaan jembatan ini memakan waktu dua bulan dengan melibatkan unsur TNI setempat.
Menurutnya, karena jembatan tersebut sifatnya hanya sementara dan bukan permanen. Kedepan, rencananya akan ada penelitian lebih lanjut terkait kontur tanah yang ada di lokasi tersebut dana akan dilakukan Detail Engineering Design (DED). (gan)