Uncategorized

Jembatan Baru Membahayakan

PURWASARI, RAKA – Jembatan Purwasari yang pengerjaan tahun anggaran 2018 sudah selesai ternyata mengancan keselamatan warga. Pasalnya jembatan tersebut tidak tuntas dengan dibuatkan pedestrian, sehingga jarak antara cor jembatan dengan pondasi jembatan renggang.

Wandi Saepuloh (29), warga Purwasari mengatakan, seharusnya dibuatkan pedestrian, karena itu membahayakan pengendara, bahkan sempat ada pengendara anak Sekolah terperosok dan terjatuh. “Banyak yang jatuh, bahaya kasihan warga yang lewat, anak SMP juga sempat jatuh,” ucap Wandi, kepada Radar Karawang, Jumat (4/1).

Sukaesih (33), warga Sukasari mengaku, pada saat malam hari pun sangat gelap, karena tidak ada penerangan, sehingga membahayakan serta khawatir dijadikan tempat pembegalan. “Jalannya gelap, takut dipake kejahatan seperti begal motor,” aku perempuan yang ditemui tidak jauh dari jembatan.

Sukaesih berharap, jembatan tersebut diberi penerangan serta dibuatkan pedestrian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Saya berharap bisa dipasang lampu, sama dibuatkan pedestrian, soalnya bahaya,” tegasnya.

Syahrul, salah satu Kasi di Kecamatan Purwasari mengatakan, proyek Dinas PUPR itu, pada awal pembangunan jembatan, pihak pemborong tidak ada yang konfirmasi, bahkan terkesan acuh, seingga pihak kecamatan tidak mengetaui apa alasannya dan kenapa tidak sekaligus dibuatkan jalan untuk pejalan kaki. “Kita kurang tahu, soalnya pihak pemborong acuh, jadi kita tidak tahu alasannya kenapa tidak dibuatkan pedestrian,” ujarnya.

Selain itu, pada awalnya penerangan itu ada, mungkin saat pembangunan jembatan tersebut dilepas dulu karena mengganggu saat pengerjaan, tapi kenapa sampai sekarang penerangannya tidak dipasang lagi. “Mungkin belum dipasang lagi, karena tadinya juga ada, kita juga heran kenapa lampunya nggak dipasang lagi,” pungkasnya.

Ketua Komisi 3 DPRD Karawang Elievia Khrissiana juga menyesalkan kenapa sampai ada pengerjaan yang tidak mengedepankan asfek keselamatan sosial. Padahal keberadaan jembatan sejatinya adalah untuk mempermudah warga beraktivitas dan memberikan kenyamanan yang lebih dari jembatan sebelumnya. “Kok bisa kayak gitu yah, saya akan pertanyakan ini ke Dinas PUPR, harus segera diberesin. Yang jadi korban tentu warga yang melintas ini,” ujar Elievia yang beberapa waktu lalu melakukan sidak ke jembatan tersebut. (cr3/zie)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button