Uncategorized

Jembatan Gantung Balonggandu Rusak Parah

PERBAIKAN RUTIN: Sejumlah pekerja memperbaiki jembatan gantung di Dusun Kartajaya, Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari. Jembatan ini jadi akses utama warga Balonggandu.

  • Diperbaiki Dua Minggu Sekali

JATISARI, RAKA – Setiap dua Minggu sekali jembatan gantung di Dusun Kartajaya, Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari selalu diperbaiki. Sebab, kondisi jembatan tersebut sudah rusak parah.

Tengok saja, alas jembatan pada bolong dan kawat penghalangnya pun sudah rapuh, diperkirakan pada tahun 2020 sudah tidak lagi bisa gunakan. Padahal, jembatan tersebut, merupakan jalan yang sangat vital, dekat dengan jalan raya dan sarana pendidikan. “Banyak orang yang melintasi jembatan gantung ini, baik masyarakat umum maupun anak sekolah,” ujar Kepala Desa Balonggandu Suhana, kepada Radar Karawang, Jumat (18/10).

Ia menjelaskan, jembatan yang berukuran panjang 70 meter dan lebar 2 meter itu sudah berdiri sekitar puluhan tahun lalu. “Jembatan ini berdiri pada tahun 1997,” katanya.

Masih dikatakan Suhana, awalnya jembatan tersebut difungsikan untuk para petani, namun dengan berjalannya waktu, banyak pembangunan yang berdiri di wilayah tersebut. Mulai dari perumahan sampai bangunan sekolah, sehingga digunakan untuk umum. “Jembatan ini merupakan jalan utama, karena dekat dengan jalan besar dan sekolah. Maka jembatan ini sering dilintasi banyak orang. Mulai dari anak sekolah, masyarakat umum dan karyawan. Bukan hanya warga desa kami, melainkan warga Situdam dan Tanjungrasa (Subang) sering melintasi jembatan ini,” jelasnya.

Menurutnya, banyaknya kendaraan yang melintasi jembatan ini membawa beban berat, membuat jembatan cepat rusak. “Setiap dua Minggu sekali, kami selalu memperbaiknya, karena alas jembatannya pada bolong, jika dibiarkan tentu akan berbahaya bagi pengemudi kendaraan dan pejalan kaki yang melintasi jembatan ini,” ungkapnya.

Jika melihat kondisi jembatan tersebut sudah rusak parah, kata Suhana, seharusnya diperbaiki secara total oleh pemerintah daerah melalu Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). “Jangan menunggu ambruk dan memakan korban jiwa terlebih dahulu. Saya harap kepada Dinas PUPUR bisa mengecek lansung ke lokasi, karena jembatan gantung ini sudah rusak parah, diperkirakan tahun 2020 sudah tidak bisa difungsikan lagi,” terangnya.

Deden (40), warga Desa Balonggandu mengatakan, jembatan gantung tersebut sering diperbaiki, karena bangunannya udah tua. “Harusnya, pemerintah bisa memperbaiki secara total. Karena jembatan gantung ini merupakan jalan utama, dekat sama jalan besar dan sekolah, sering dilintasi pengemudi kendaraan dan pejalan kaki,” pungkasnya. (acu)

Related Articles

Back to top button