KARAWANG

Jembatan Karyasari Dibiarkan Miring Tanpa Pengaman

RENGASDENGKLOK, RAKA – Jembatan miring di Dusun Bakantengah, Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok masih menjadi pembahasan dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) desa setempat tahun 2022.
Jembatan yang memiliki lebar tidak lebih 1,5 meter dan panjang 45 meter, itu seolah tak menjadi perhatian pemerintah daerah. Buktinya kondisi jembatan itu masih dalam keadaan mengkhawatirkan. Padahal, pemerintah desa sudah mengusulkan permohonan untuk pembangunan jembatan miring saat musrenbang kecamatan. Kepala Desa Karyasari Asur Pudian mengatakan, jembatan miring yang kerap dilintasi para petani itu selalu menjadi pembahasan dalam musrenbang desa.
“Kita sering mengusulkan untuk pembangunan jembatan miring, terutama saat musrenbang desa,” katanya saat ditemui di kantor desanya, Selasa (6/9).
Lebih lanjut kata Asur sapaan akrabnya, jembatan yang menghubungkan pemukiman warga dengan area persawahan itu, menjadi skala prioritas untuk pembangunan tahun 2023. Ia menaksir untuk membangun jembatan tersebut membutuhkan biaya Rp800 juta sampai Rp1 miliar. “Kita ingin jembatan itu bisa dilewati mobil buat ngangkut padi,” ujarnya.

Asur mengaku untuk membangun jembatan miring itu tidak mungkin menggunakan anggaran desa. Sebab itu, pihaknya berharap pemerintah kabupaten maupun provinsi dapat mengalokasikan anggaran untuk membangun jembatan miring.
“Kalau pakai dana desa gak mungkin kecover, soalnya kita juga harus membangun infrastruktur lainnya seperti jalan setapak, saluran air. Belum lagi sarana pendidikan dan kesehatan,” katanya.

Asur menganggap jembatan miring tanpa penghalang itu cukup berbahaya, namun sampai sekarang jembatan itu masih dilintasi warga. Ia meminta masyarakat agar berhati-hati saat melintas jembatan tersebut.
“Kalau gak salah jembatan itu dibangun antara tahun 2004-2006,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button