RUSAK : Jembatan di Dsea Sukatani rusak. Hal itu mengakibatkan tumpukan sampah.
CILAMAYA WETAN, RAKA – Adanya jembatan dinilai sangat membantu sarana transfortasi bagi warga untuk menyebrang. Namun apa jadinya jika jembatan yang dibangun dari bambu yang sudah rusak tak terpakai. Ditambah, sengaja dibiarkan sehingga menjadi tempat berkumpulnya sampah.
Seperti yang terjadi di kali yang membentang di depan Desa Sukatani, selain mengalami pendangkalan, terdapat beberapa jembatan bambu yang rusak dan menyebabkan sumbatan eceng gondok dan sampah.
Dikatakan salahsatu petani Yusuf, adanya jembatan jelas sangat membantu para petani ataupun warga ataupun para petani untuk menyebrang dan membantu meringankan aktifitasnya. Namun, jika beberapa jembatan rusak dan dibiarkan, akan berbahaya. “Dampaknya memang tidak langsung dirasakan, tapi lama kelamaan sampah dan eceng akan menumpuk di situ,” katanya.
Maka dari itu, lanjut petani yang biasa di sapa Ucup itu, perlu adanya kerja bareng antar petani untuk memperbaiki jembatan bambu tersebut. Atau jalan lain, yaitu mengangkat bekas jembatan bambu itu ke permukaan agar tidak menghalangi jalannya sampah.
Menurutnya, jika hal tersebut tidak segera dibenahi dan ditangani, ia khawatir dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat sekitar. Selain pesawahan yang mengalami kekurangan pasokan air, bencana banjir pun bisa mengancam. “Karena saat ini musim hujan, volume air tidak bisa ditentukan sehingga bisa menyebabkan banjir,” pungkasnya. (rok)
