HEADLINEKarawang

Jenazah Sri Rahayu Dipulangkan

SUASANA DUKA: Deriansyah tak sanggup menahan tangis saat istrinya dibawa pulang.

1,5 Tahun di Malaysia, Ingin Bangun Rumah

JAYAKERTA, RAKA – Suasana duka menyelimuti kediaman Deriyansah (24). Ratusan warga dengan raut wajah duka sudah berkumpul beberapa jam sebelum jenazah Sri Rahayu (23) datang dari bandara Soekarno Hatta.

Sesuai jadwal penerbangan yang di release Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Penang, jenazah Sri Rahayu warga Dusun Krajan B, Desa Jayakerta, Kecamatan Jayakerta, diberangkatkan pada Selasa (5/11) dari Penang ke Kuala Lumpur, selanjutnya Rabu (6/11) diterbangkan dari Kuala Lumpur pukul 07:20 menuju Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Sampai di Bandara Soekarno Hatta pukul 08:20, jenazah langsung dibawa ke rumah duka.

Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 15:00 WIB dengan menggunakan mobil ambulans. Sementara, kedatangan jenazah di kampung halaman disambut dengan isak tangis keluarga korban maupun warga setempat, tak lama korban langsung disalatkan di Musala Al Makmuriyah yang tak jauh dari rumah duka, kemudian Sri Rahayu disemayamkan di tempat pemakaman keluarga. Hingga tiba di rumah duka, penyebab meninggalnya Sri Rahayu sampai saat ini belum diketahui.

Ahmad Shogiri, staf Penanganan Kasus TKI Disnakertrans Kabupaten Karawang mengatakan, Sri Rahayu diketahui meninggal pada hari Minggu (03/11) pagi waktu Malaysia di sebuah taman di depan rumah flat, namun pihak Disnakertrans Kabupaten Karawang belum menerima hasil visum korban. “Untuk kronologi atau hasil otopsinya (visum) belum diketahui, karena memang masih simpang siur seperti yang tersebar di Facebook,” ujarnya.

Menurut Ahmad Shogiri, sejak tahun 2019 sampai saat ini, Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Karawang yang meninggal dunia sebanyak dua orang. “Di tahun 2019 ini diinformasikan baru dua orang (yang meninggal dunia), yang pertama itu di (warga) Kertajaya Kecamatan Jayakerta juga, tapi memang dimakamkan di sana di Saudi Arabia,” katanya.

Dindin Nurdiansah, kepala Desa Jayakerta yang turut menjemput jenazah Sri Rahayu di bandara Soekarno Hatta mengatakan, Sri merupakan sosok pendiam dan sebelum berangkat ke Malaysia, Sri hanya sebatas ibu rumah tangga biasa seperti kebanyakan warga Jayakerta pada umumnya. “Alhamdulillah (pemulangan jenazah) berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Deriyansah, suami Sri Rahayu mengatakan, istrinya sudah sekitar 1,5 tahun bekerja di Malaysia. Deri menikahi Sri sejak tahun 2014 dan dikaruniai seorang anak perempuan yang masih berusia lima tahun. Komunikasi terakhir dengan Sri Sabtu (2/11). “Saya sering chattan setiap hari, waktu Minggu pagi saya chat tapi gak dibales,” katanya.

Menurut Deri, tiga sebelum istrinya meninggal, dia seperti sudah mendapatkan firasat. Dia merasa tidak enak badan tapi bukan karena sakit. “Sudah tiga hari ini perasaan saya gak enak, sebelumnya saya gak pernah kaya gitu. Tahunya saya dapat kabar istri saya meninggal dunia,” jelasnnya dengan raut wajah sedih.

Sri berangkat ke Malaysia, ingin membantu orang tuanya dan membangun rumah sendiri. Enang (58), orang tua Sri mengatakan, terakhir dia komunikasi dengan anaknya satu bulan yang lalu. Dan dia tidak punya pikiran buruk. Sri ingin membahagiakan keluarga, selain itu ingin membangun rumah sendiri, pasalnya saat itu Sri beserta keluarganya masih tinggal di rumah neneknya. “Sebelum berangkat (ke Malaysia) dia (Sri) cuma minta didoakan saja,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button