HEADLINEKARAWANG

Jimmy akan Gugat ke MK

KARAWANG, RAKA- Meski belum ada keputusan resmi KPU soal pemenang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Karawang, calon bupati dan wakil bupati nomor 3, H. Ahmad Zamakhsyari-Yusni Rinzani sudah mempersiapkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Pasangan calon yang diusung PKB, Gerindra dan Hanura ini menilai banyak kecurangan salah satunya money politic yang terstruktur, masif dan sistematis yang dilakukan oleh pemenang sementara berdasarkan hitung cepat Cellica Nurrachadiana-Aep Syaepuloh. Terlebih sebelumnya, tim Paslon 3 banyak menemukan temuan Operasi Tangkap Tangan (OTT) money politic yang melibatkan oknum Aparatur Negeri Sipil (ASN), lurah/kepada desa hingga RT/RW.

Meski demikian, calon bupati Ahmad Zamakhsyari mengimbau kepada semua kader, relawan serta simpatisan Jimmy-Yusni untuk tetap bersabar menunggu hasil real count dari KPU Karawang. “Terima kasih saya sampaikan kepada semua relawan yang sampai saat ini masih setia. Ini masih quick count, kita tunggu nanti sampai real count dari KPU.

Seandainya di real count suara kita masih kedua, maka saya minta tim mencari bukti-bukti otentik terhadap pelanggaran money politic yang terstruktur dan masif 02. Saya kira beberapa bukti sudah kita dapatkan sebelumnya,” tutur pria yang akrab disapa Kang Jimmy, di hadapan para relawannya yang hadir di kediamannya di Desa Ciwulan Kecamatan Telagasari, Rabu (9/12) sore.

Bahkan, klaim Jimmy, ketua partai dari tim calon nomor 01 Yesi Karya Lianti-Adly Fairuz juga sudah melakukan komunikasi dengannya untuk mempersiapkan gugatan ke MK. Sehingga ditegaskan Jimmy, jika money politic bisa dibuktikan di MK, maka secara otomatis sanksi diskualifikasi dapat dikenakan kepada pasangan calon nomor 02. “Kita tidak akan menyerang begitu saja. Karena itu bukan jiwa saya. Makanya saya perintahkan kepada tim dibawah komando Pak Toleng (Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi PKB) untuk kumpulkan bukti-bukti money politic 02,” tegasnya.

Masih disampaikan Kang Jimmy, sampai hari ini ia masih tabah dan tegar. Karena sampai sejauh ini, keluarga adalah jauh di atas segalanya. Oleh karenanya, ia meminta kepada semua kader, relawan serta simpatisan Jimmy-Yusni tetap bersabat terlebih dahulu, hingga menunggu real count resmi dari KPU Karawang. “Saya minta semuanya tetap bersemangat. Terima kasih sekali lagi. Saya dan keluarga tidak mungkin bisa membalas kebaikan bapak ibu semuanya. Selebihnya kita serahkan kepada takdir Allah Ta’ala.

Jiwa saya sudah memeleh. Tulang rusuk saya sudah bergetar. Insya Allah, ke depan akan ada cerita lebih indah dari takdir Allah SWT,” pungkasnya.
Sementara itu, tim sukses calon Bupati Karawang nomor urut 01 Yesi Karya Lianti – Adly Fairuz tak mau terburu-buru sesumbar hasil perhitungan suara. Tak seperti dua pesaingnya yang saling merilis hasil survei dan quick count, mereka lebih memilih fokus pada real count. Meski demikian Ketua Tim Pemenangan Yesi-Adly mengucapkan selamat kepada para calon yang mengklaim memenangkan pilkada berdasarkan hasil quick count. “Kalau saya mau mengucapkan, saya ucapkan selamat kepada paslon yang menang vesri quick count,” ucapnya, saat ditemui di kantor DPC PDIP Karawang, Rabu (9/12) malam.

Ketua DPC PDIP Karawang yang akrab disapa Pipik ini juga mengatakan Pilkada Karawang 2020 ini mesti berjalan dengan damai. Jikapun ada perselisihan ia berharap dapat diselesaikan sesuai jalur yang telah ditentukan. “Kan tadi ada yang mau mengugat ke ini ke itu ya silakan,” ujarnya. Sementara itu saat diwawancarai Rabu malam itu Pipik mengatakan timnya tengah menginput dan menghitung suara yang dibawa para saksi.

Di tempat yang sama Sekretaris DPC PDIP Karawang Natala Sumedha pihaknya baru akan mengadakan buka suara setelah selesai penghitungan resmi dari KPU Karawang. Ia menjanjikan akan melakukan konferensi pers hasil Pilkada Karawang yang sebenarnya. “Lebih baik menunggu hasil penghitungan dulu baru kita bicara,” ucapnya.

Ia menambahkan, pihaknya punya badan khusus yang menghimpun hasil pantauan para saksi di setiap TPS. Badan tersebut bekerja 24 jam untuk menghitung suara yang telah terhimpun. Meski belum ingin sesumbar hasil Pilkada Karawang. Namun Natala menyinggung sejumlah kadernya yang diklaim telah memenangkan pilkada di sejumlah daerah. Ia menyebutkan 3 petahana kader PDIP di Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Tasikmalaya, dan 1 kader lainnya sebagai pendatang baru di Kabupaten Indramayu. “(data suara) lambat masuknya, di KPU (Karawang) juga kan lambat, kalau Tasik dan lainnya (data) sudah masuk semua ini,” tuturnya lagi.

Masih dikatakannya, pesta demokrasi ini bukan berbicara tentang siapa yang menang atau siapa yang kalah. Lebih penting dari itu Pilkada Karawang 2020 ini diharapkan melahirkan pemimpin yang mengerti masyarakat dan bisa membangun Karawang. “Artinya melahirkan pemimpin yang bisa memberikan kesejahteraan untuk masyarakat, intinya itu,” pungkasnya. (nce/din)

Related Articles

Back to top button