
KARAWANG, RAKA- Setelah habis masa jabatannya sebagai Wakil Bupati Karawang, Ahmad Zamakhsyari akan kembali sebagai masyarakat biasa dan akan mengisi kesibukannya membesarkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan mengajar di pesantren Attarbiyah Telagasari.
Mulai hari ini, Ahmad Zamakhsyari sudah tidak menjabat lagi sebagai wakil bupati. Masa jabatannya bersama Bupati Cellica Nurrachadiana telah berakhir, Rabu (17/2) kemarin. Pria yang akrab disapa Jimmy tersebut, kalah di pilkada 2020 lalu saat berpasangan dengan Yusni Rinzani. Meski demikian, Jimmy merasa bangga karena tanpa politik uang bisa mendapatkan 346 ribu suara. “Terima kasih kepada keluarga tercinta, terutama 49 pejuang relawan Kang Jimmy yang sudah mengantarkan 346 ribu suara tanpa materi dan iming-iming apapun,” katanya, Rabu (17/2).
Saat ini, Jimmy belum memikirkan apakah nanti akan mencalonkan lagi jadi bupati atau melanjutkan karir politik ke DPR. Yang terdekat, Jimmy akan kembali menjadi petani dan menjadi pengajar di Pesantren Attarbiyah Telagasari. “Setelah itu saya akan aktif kembali membesarkan PKB,” terangnya.
Meski kembali menjadi rakyat biasa, pria yang menjabat Ketua DPC PKB Karawang ini menegaskan akan tetap mengkritisi kebijakan bupati dan wakil bupati terpilih Cellica Nurrachadiana – Aep Syaepuloh jika sudah dilantik nanti. Apalagi, saat ini PKB memiliki tujuh anggota DPRD. “Kasihan rakyat kita di mana-mana terlilit rentenir. Jadi pemerintah melalui APBD 4,6 triliun harus turun kepada masyarakat untuk memberikan bantuan pinjaman tanpa jaminan. Agar ekonomi kreatif kembali tumbuh kembang dan menjamur di 309 desa/kelurahan,” tegasnya.
Tidak hanya itu, dia meminta Cellica-Aep nanti fokus mengatasi pengangguran di Karawang. Minimal 1.500 pabrik bisa menerima 20 tenaga kerja per tahun. “Tidak usah arogan ingin 60 persen, yang penting hanya 20 orang tapi kongkret dan real. 20 orang saja setiap tahun untuk satu PT, dikali 1.500 pabrik, silakan itung sendiri sudah berapa puluh ribu pemda dalam setiap tahun mengakomodir dan mengurangi angka pengangguran,” paparnya.
Jimmy juga meminta agar pemda transparan dalam penganan Covid-19, terutama dalam penggunaan anggarannya. “Penentuan titik klaster zona kuning, merah harus lebih transparan lagi. Sehingga benar-benar diketahui oleh rakyat,” pungkasnya. (mra)