Joss..Puasa, Semangat Latihan Pramuka
PANGKALAN, RAKA – Siaaaaap gerak! Lantang salah satu siswa Sekolah Dasar Negeri III Medalsari saat mereka mengikuti latihan Pramuka. Meski puasa, mereka giat berlatih di halaman sekolah.
Pembina Putri Pramuka Siaga SDN III Medalsari Pipih Mulkiyah mengatakan, memperkenalkan pendidikan kepramukaan yang menyenangkan, dan menantang kepada siswa tingkat sekolah dasar merupakan target sekolah itu. Sebagaimana diketahui, pramuka di golongankan berdasarkan usia peserta didik. Berdasarkan penggolongan ini, anggota gerakan pramuka dapat dikelompokkan menjadi pramuka siaga, penggalang, penegak, dan pandega. Pramuka siaga merupakan sebutan bagi anggota pramuka yang berusia antara 7 hingga 10 tahun “Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat unik yang sangat beraneka macam, yang pada dasarnya merupakan pribadi-pribadi aktif dan tidak pernah diam,” ujarnya.
Sifat uniknya merupakan kepolosan seorang anak yang belum tahu resiko, dan belum dapat diserahi tugas dan tanggung jawab secara penuh. Sifat yang cukup menonjol adalah keingintahuan yang sangat tinggi, senang berdendang, menari dan menyanyi, agak manja, suka meniru, senang mengadu, dan sangat suka dipuji. “Pramuka sebagai jembatan di mana siswa sambil unjuk kebolehan dan kemandirian mereka, dan sekolah kami setiap Jumat mewajibkan mereka berlatih Pramuka,” tuturnya.
Dalam kepramukaan, tambah Pipih, khusus pada pramuka siaga terdapat tiga tingkatan yakni mula, bantu, tata yang dicapai anggota siaga dengan syarat-syarat tertentu. Dalam pramuka siaga juga terdapat satuan, tanda kecakapan umum serta upacara pembukaan dan penutupan latihan perindukan siaga. Hal itulah yang mendasari guru sebagai pembina untuk bisa membuat pramuka siaga di sekolah itu tetap eksis dan aktif dengan baik.
Aning Sunarya, kepala SDN III Medalsari mengamini kegiatan pramuka bagi anak-anak usia produktif, sangat baik untuk perkembangan hidupnya. Gerakan pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia yang diakui keberadaannya oleh pemerintah, telah menjadi sebuah organisasi yang besar, dengan jumlah anggota yang besar. Namun, kenyataannya pendidikan kepramukaan semakin dijauhi oleh para remaja. “Saya tidak mau itu terjadi, upaya pencegahan kami adalah mendekatkan siswa kami agar mencintai Pramuka,” pungkasnya. (yfn)