Jual Mobil untuk Modal Nyaleg

KARAWANG, RAKA- Terjun ke dunia politik, khususnya ikut kontestasi di pemilu tidaklah segampang yang dikira. Selain mesti menyiapkan mental, gagasan juga harus menyiapkan modal finansial yang besar. Bahkan, salah seorang caleg di Karawang harus menjual mobil untuk modal nyalon legislatif (nyaleg).
Calon legislatif DPRD Kabupaten Karawang yang enggan disebutkan namanya mengatakan, untuk meraih suara sebanyak – banyaknya tentu harus bersaing dengan caleg satu partai dan luar partai. Namun persaingan caleg sesama partai dinilai baik seandainya dikelola oleh pengurus partai. Karena untuk memperoleh kursi penuh diperlukan suara partai sebanyaknya. “Persaingan dengan partai lain lebih menantang karena adanya gengsi partai dengan adu program dan gagasan. Raihan suara partai sebelumnya jadi ukuran apalagi sukses dalam hal Pilkada. Bisa jadi modal percaya diri, ” terangnya, pada Senin (5/2).
Katanya, dalam pemilu ini dirinya membutuhkan biaya politik sebesar Rp100 juta sehingga harus menjual kendaraan roda empatnya. Biaya politik dikeluarkan untuk pengadaan Alat Peraga Sosialisasi (APS) dan sosialisasi terjun kepada masyarakat. “Modal awal Alat Peraga Sosialisasi (APS) mulai baju relawan, kaos rompi, topi caleg, banner, stiker minimal 50 jutaan untuk Caleg kabupaten. Untuk biaya sosialisasi sekitar Rp50 juta bisa untuk 100 kali pertemuan tertutup, “tuturnya.
Lanjutnya, strategi dalam meraih suara banyak dengan belajar dari pengalaman dan orang berpengalaman. Selain itu, tandem dengan caleg daerah provinsi dan pusat. “Sampaikan program kongkrit dan buat kegiatan irisan dengan program partai sehingga tidak banyak biaya sendiri. Terus bekerja dengan ikhlas dan berdoa insya allah menang. Saya selalu berusaha untuk mencari segmen yang tidak perlu money politik yaitu dengan program sosial diantaranya baksos, pelayanan kesehatan, khitanan gratis, program aspirasi, dan jaringan komunitas. Ini dilakukan untuk menghindari money politik karena tidak semua orang menanyakan uang,” tuturnya.
Celeg DPRD Kabupaten Karawang dapil 5 dari partai Gerindra Andre Lukman mengatakan, menjelang hari pencoblosan dirinya tidak memiliki persiapan khusus hanya terus berikhtiar berlomba-lomba untuk mendapatkan percayaan dari masyarakat untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Karawang. Untuk mewakili generasi muda. “Dalam pencalegan ini, untuk anggaran yang dikeluarkan relatif tidak lebih besar dengan yang lainnya. Karena dengan segala keterbatasan dan yang lainnya ketika berbicara kost politik tidak mungkin lebih besar dengan yang lain. Karena bagi saya investasi sosial itu menjadi penting dan menjadi kunci dari pada cost politik. Dan dalam pencalegan ini alhamdulillah tidak ada barang yang terjual karena dialokasikan dengan sebaik mungkin perencanaannya dan semoga finishing nya baik,” terangnya.
Kata Andre, dalam meraih kemenangan di pemilu 2024 dirinya langsung terjun kepada masyarakat untuk mendengar aspirasi-aspirasi masyarakat. Karena di masyarakat banyak permasalahan yang harus diselesaikan jika dirinya terpilih nanti. “Alasan saya terjun ke lapangan jadi lebih tau apa yang menjadi kebutuhan masyarakat dan dapat bersilaturahmi secara langsung. Selain itu, saya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait resiko bahayanya money politik dan masyarakat pun tersadarkan sehingga pada pencalegan ini saya tidak akan menggunakan politik uang. Walupun ada sedikit masyarakat yang meminta tapi sudah saya beri edukasi,” tutupnya. (zal)