KARAWANG

Juara Matematika Usai Kalahkan 25 Ribu Peserta

KARAWANG, RAKA – Muhamad Al Hafidz (9), siswa SD Negeri Karawang Kulon II baru saja mendapatkan medali emas dalam perlombaan Olimpiade Match Nasional yang diselenggarakan di Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Wahyu Wijanarko, ayah Hafidz menyampaikan baru saja pulang dalam mendampingi Hafidz mengikuti perlombaan tingkat nasional di Surabaya. Ketika perlombaan tersebut, Hafidz berhasil meraih medali emas dan mengalahkan 25.000 orang. “Kemarin peringkat pertama di Thopas di tingkat provinsi dan mendapatkan best score, alhamdulillah dapat score 92. Kalau yang Surabaya itu Omnas dari penyisihan total peserta awal 25.000 lalu masuk ke tingkat provinsi dengan saingan 7.000 orang dan lolos ke tingkat nasional dengan jumlah peserta 350 orang, Alhamdulillah Hafidz mendapatkan medali emas. Penyisihan nasional lebih mudah karena mengikuti kurikulum kita tapi final nasional soalnya lebih ke penalaran,” ujarnya, Senin (24/6).
Ia menerangkan kembali untuk persiapan perlombaan Omnas telah dilakukan setiap hari. Metode pembelajaran yang di berikan dimulai sejak setelah sholat subuh. Tidak hanya memberikan pembelajaran secara mandiri, namun Hafidz pun diberikan guru les yang khusus untuk memberikan materi terkait perlombaan. “Persiapan Omnas kemarin kita belajar setiap hari, saya maksimalkan belajar ketika setelah sholat Subuh. Saya memberikan soal dari KPM, karena soalnya juga lebih ke penalaran semua. Ada juga beberapa yang soalnya diberikan oleh guru les dari mahasiswa jurusan matematika Unsika. Ketika saya kerja juga masih tetap memberikan pelatihan melalui video call,” lanjutnya.
Sebelum mengikuti perlombaan yang di Surabaya, anak tersebut telah beberapa kali mengikuti perlombaan di tingkat internasional. Ia mengaku saat mengikuti perlombaan di tingkat internasional mengalami kendala dalam menerjemahkan soal. Meski begitu hal itu tidak menghilangkan semangat untuk tetap ikut perlombaan tingkat internasional. Setelah berhasil mendapatkan prestasi dalam perlombaan di China, Hafidz pun mengikuti perlombaan di Singapura dan berhasil membawa medali silver dengan mengalahkan 7.333 sekolah di dunia. “Di soal internasional kita terbatas dengan penerjemahan, karena penerjemahnya masih suka terbalik. Soalnya juga lebih ke penalaran, anak saya masih kendala di penerjemah bahasanya. Setelah dari China langsung masuk ke perlombaan Singapore and Asian Schools Math Olympiade (SASMO) alhamdulillah dapat silver dari 57.060 siswa dengan 7333 sekolah dan 38 negara. Ketika saya melihat soalnya sangat susah untuk se usia anak saya,” tambahnya.
Masih terdapat 2 kejuaraan yang sedang dalam proses persiapan untuk ikut serta. Dua perlombaan tersebut merupakan olimpiade tingkat internasional. “Saya mengincar Internasional Junior Match Olimpiade nanti diselenggarakan di Turki dan harus melewati penyisihan di Singapore Internasional Contage Center. Untuk World Internasional Match Olimpiade, itu harus mendapatkan emas di Thailand Internasional Match Olimpiade ataupun Filipine Internasional Match Olimpiade. Kita akan ikut seleksi THIMO di akhir tahun,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button