PURWAKARTA

Kaderisasi Pemuda Dinilai Menurun

PURWAKARTA, RAKA – Berbagai kalangan aktivis mahasiswa Purwakarta terlihat memadati halaman Bale Indung Rahayu, mulai dari aktivis HMI, Permata, GMNI, PMII beserta berbagaikomunitas. Kegiatan tersebut dalam rangka diskusi usai salat tarawih berjamaah.

Panitia penggagas Majelis Insan Cita (MIC) Mochamad Aripin mengatakan, kegiatan tersebut mengingat saat ini ruang mimbar bebas di kampus Purwakarta sudah sangat jarang sekali. “Ada persoalan kaderisasi kebangsaan yang kemudian di level kampus mulai luntur sebagai contoh apakah ada ruang-ruang mimbar bebas di kampus-kampus. Sehingga anak muda tidak memiliki ruang-ruang publik untuk berbicara,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, diksusi tersebut akan sering digelar untuk merawat forum keilmuan di Purwakarta. Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Andry mengungkapkan, anak muda sekarang lebih benyak mengekspresikan pendapatnya melalui media sosial (medsos). Selain itu dari media sosial banyak informasi yang didapatkan. “Zaman Orde Baru pemuda dan mahasiswa sering turun ke jalan dengan kondisi ini. Mahasiwa hari ini lebih condong mengutarakan pendapat politiknya melalui media sosial,” ungkapnya.

Dia mengatakan, kesempatan bagi anak muda untuk mendapatkan pendidikan politik sangat jarang. Kesempatan tersebut hanya datang setiap pesta demokrasi lima tahunan.

Bahkan, sebagian besar anak muda sekarang apatis dengan persoalan kebangsaan. “Ini menjadi catatan, salah pemuda, mahasiswa atau sistem itu sendiri,” katanya. (ris)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button