KARAWANG

Kades Baru Rombak Perangkat Desa

Kepala Desa Parungsari, Darja Mulyana

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Pemerintah Desa Parungsari, Kecamatan Telukjambe Barat, yang diisi orang-orang baru mesti banyak belajar. Hal ini agar roda pemerintahan dapat berjalan baik dan pembangunan desa dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Jangan sampai Parungsari tertinggal oleh desa-desa lainnya karena masalah SDM yang kurang cakap.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Parungsari Dodo Suwanda menyampaikan, ada dua poin besar yang mesti dibenahi oleh pemerintah desa di bawah kepemimpinan kepala desa yang juga baru menjabat Maret kemarin. Pertama adalah SDM di internal desa bahkan sampai ke tingkat RT. Hal ini disebabkan adanya perombakan dilakukan sampai ke tingkat RT. “Jangan merasa hebat dengan keberadaan pemerintahan yang sekarang, harusnya banyak belajar kepada aparatur yang dulu,” ungkapnya.

Ia menyarankan agar pemdes mengesampingkan egonya dan menjalin hubungan baik dengan aparatur pemerintahan yang sebelumnya. Ia sendiri yakin para alumni aparat desa sangat terbuka dan bisa berbagi ilmu, serta pengalaman menjalankan roda pemerintahan. Terlebih pemdes sebelumnya mendapat penghargaan sebagai pemdes percontohan dari Provinsi Jawa Barat. “Mereka pasti mau saja membimbing, tapi masa iya guru yang mendatangi murid,” tambahnya.

Ia juga mengatakan, sebaiknya kepala desa menjalin komunikasi yang baik dan intens dengan BPD. Segala kegiatan yang dilakukan oleh pemdes sudah semestinya ada pemberitahuan dan tembusan ke BPD. Jangan sampai bergerak sendiri-sendiri, yang pada akhirnya tidak baik untuk kemajuan Desa Parungsari. Kegiatan Padat Karya TUnai (PKT) yang saat ini berjalan misalnya, ia menyesalkan kegiatan tersebut tiba-tiba dilaksanakan tanpa ada tembusan resmi ke BPD sebelulmnya.

Ia menekankan, tidak masalah dengan aparatur pemerintahan yang diisi orang-orang baru, namun yang menjadi masalah jika tidak ada keinginan untuk belajar. Sepengamatannya, rasa ego aparatur pemdes sekarang masih tinggi, yang padahal belum tentu mereka mampu bahkan beberapa melanggar aturan. “Bukan berarti mereka tidak pintar, mereka sekolah kok, cuma untuk hal ini kan baru bagi mereka, jangan malu untuk bertanya, itu intinya,” pesannya.

Kepala Desa Parungsari Darja Mulyana mengatakan telah berusaha merangkul aparatur desa yang lama, namun pada kenyataannya mereka nampak tidak berkenan. Pada hari pertama masa kerjanya, dia pun berkantor hanya sendirian. Sejumlah relawan membantunya mengurusi desa, sampai akhirnya dia mengangkatnya menjadi aparatur tetap. “Mereka yang mengundurkan diri, daripada saya nunggu-nungu yang tidak mau, ya sudah saya SK-kan saja relawan yang ada,” ucapnya.

Menurutnya sejauh ini tidak ada laporan keluhan masyarakat desa mengenai kinerja pelayanan aparatur desa. Lebih dari itu, stafnya telah bekerja sama dengan desa lain untuk saling membantu dan belajar. Menurutnya mereka telah paham mengenai tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Pelayanan desa pun menurutnya berjalan dengan baik. “Kerjasama kok dengan desa lain, terutama Desa Karangligar, itu sekdesnya kan masih saudara saya juga,” ujarnya. (din)

Related Articles

Back to top button