Kades Dipaksa Beli Foto Gubernur Rp300 Ribu
LEMAHABANG WADAS, RAKA – Ada-ada saja kelakuan wartawan bodong. Bukannya mencari berita, mereka malah memaksa kepala desa membeli foto gubernur dan wakil gubernur Rp300 ribu. Kepala Desa Kedawung Kecamatan Lemahabang Endang Zel, satu diantara kades yang jadi korban pemaksaan tersebut.
Ia mengaku didatangi beberapa orang mengendarai mobil dengan nomor polisi leter D atau Bandung. Awalnya mengaku wartawan, tapi bukannya jual koran atau majalah dan wawancara, tapi yang bersangkutan memaksa dirinya membeli gambar atau foto gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat yang belum dipampang di dinding kantor. Dirinya sempat menolak karena harga yang ditawarkan Rp 300 ribuan, tetapi mereka terus memaksa. “Awalnya ngaku wartawan, tapi saya sih yakin itu oknum karena jual beli gambar gubernur. Tapi ya saya beli juga sih,” katanya.
Ia melanjutkan, kalau beli biasa, mungkin harganya gak kurang dari Rp50 ribuan. Tapi si oknum tersebut dengan nada paksaan meminta agar membelinya. Dirinya membeli bukan karena takut, tapi tidak mau ribet dan berlama-lama. Dirinya juga gak tahu apakah sasaran jual beli foto gubernur ini hanya kepada dirinya saja, atau juga kepada yang lain. “Ya jelas dijual Rp300 ribuan mah dia untung. Tapi ya sudahlah saya mah memang gak mau ribet,” katanya.
Camat Lemahabang Hamdani mengatakan, foto presiden, gubernur dan bupati, biasanya dikirim langsung oleh Dinas Kominfo. Boleh-boleh saja membeli foto tersebut, karena memang sudah dijual bebas. Tapi harus dengan harga yang wajar.
“Tapi untuk instansi pemerintah, biasanya gratis dibagikan,” ujarnya.
Hanya saja, sampai saat ini foto dan gambar gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat belum ada yang turun. Maka kalau ada yang menawari ke desa-desa sebenarnya sah saja, tapi harganya yang wajar dan tanpa paksaan. “Biasanya juga dibagi sama Dinas Kominfo gratis, gak usah beli,” katanya. (rud)