Kades Dituding Kurangi Kuota Banprov
PENCIRAN BANPROV : Suasana pencairan bantuan provinsi di wilayah Kecamatan Lemahabang. Setiap pencairan, kuota penerima manfaat selalu berkurang.
LEMAHABANG, RAKA – Bukannya bertambah banyak penerima, bantuan sosial dari provinsi malah semakin berkurang. Salahsatu contohnya bantuan untuk masyarakat di Desa Lemahmukti Kecamatan Lemahabang.
Jelas saja hal tersebut membuat kepala desanya kelimpungan. Bagaimana tidak, atas pengurangan jumlah KPM itu menimbulkan kritikan dari masyarakat. Kepala desa dianggap memangkas pengurangan jumlah penerima manfaat.
“Dari tahap pertama ada 191 KPM, namun untuk tahap ke-3 ini anjlok drastis dengan hanya menyisakan 76 keluarga penerima manfaat. Di masyarakat banyak yang pada ngomong, dianggapnya di potong atau dicoret oleh desa,” kata Kades Lemahmukti H Damung.
Menurutnya, kalak tau kejadiannya seperti ini, lebih baik dikurangi isi paket bantuannya daripada dikurangi kuota jumlah penerimanya.
Masalahnya RT dan RW selalu jadi sasaran. Sementara pihak ojek online di tahap 3 ini gak mau mendistribusikan ke masyarakat, sehingga masyarakat bertumpuk dan mengambil paket bansos di kantor desa.
Di ketahui, di tahap pertama, Desa Lemahmukti dijatah banprov sebanyak 191 orang KPM, kemudian ditahap kedua turun menjadi 106 orang KPM dan ditahap 3 yang distribusinya, Kamis (5/11) kemarin hanya menerima 76 orang KPM.
Atas hal tersebut, warga berprasangka data pengurangan ini dipangkas alias di coret oleh pemerintah desa. Padahal data setiap tahap yang turun itu baru diketahui desa sehari sebelum paket didistribusikan dari kantor pos. “Data pengurangan itu domainnya Pemprov, desa tidak tahu menahu, tapi tetap saja warga menyangka bahwa data dikurangi itu, katanya oleh pemerintah desa dicoret,” tukasnya. (rok)