Kades Kiarapayung: Jangan Jelek-jelekan Pemimpin
KLARI, RAKA – Emak-emak yang menyebarkan ujaran kebencian melalui rekaman video, jadi perhatian semua pihak, termasuk Kepala Desa Kiarapayung, Kecamatan Klari, Nurdin Jaenudin. Dia meminta kepada aparat desa untuk tidak berbicara sembarangan apalagi menjelekan pemimpin.
Nurdin mengatakan, menjelang pemilu 2019 banyak orang yang terbawa suasana dalam memilih calon, sehingga melakukan hal-hal di luar batas kewajaran sehingga bisa menyeret seseorang pada meja hijau. “Momennya sangat sensitif, jadi harus benar-benar hati,” ucap Nurdin, pada saat rapat minggon, Rabu (27/2).
Nurdin menambahkan, dua hari lalu sempat terjadi penangkapan tiga orang ibu rumah tangga oleh pihak kepolisian akibat kasus ujaran kebencian yang melalui vidio yang tersebar di media sosial, tentunya hak tersebut menjadi perhatian untuk warga Desa Kiarapayung, bahwa hal tersebut bukan merugikan pasangan calon saja, akan tetapi merugikan diri sendiri karena harus melalui proses pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian. “Jelas itu sangat merugikan kedua belah pihak atas kejadian ujaran kebencian melalui vidio yang tersebar dimedsos,” tambahnya.
Nurdin meminta kepada seluruh aparatur desa dan warga Kiarapayung untuk tetap menjaga perkataan, sehingga tetap bisa menjaga keamanan dan kenyamanan wilayah Kiarapayung. “Pokoknya saya minta untuk petugas desa dan warga untuk tidak berkata ceplas-ceplos, karena saya khawatir bisa mengganggu keamanan dan kenyamanan wilayah Kiarapayung,” terangnya.
Selain itu, Nurdin menegaskan, manfaatkan momen politik tersebut sebagai pelajaran, fahami yang terjadi serta cermati pemimpin mana yang pantas untuk memajukan suatu wilayah agar lebih baik lagi, tanpa harus melakukan pembusukan salah satu calon. “Sekali lagi, jangan pernah menjelek-jelekan calon pemimpin, karena sudah ada payung hukumnya, jadi harua hati-hati,” pungkasnya.(cr3)