Kali Kedung Urang Dikeruk
NORMALISASI KALI: Eskavator mengeruk Kali Kedung Urang yang sudah dangkal, Selasa (7/1). Kali yang melintasi beberada desa di Kecamatan Telukjambe Timur, itu kondisinya sudah sangat parah. Mulai dari penyempitan, banyak batu kali, hingga pendangkalan.
Dangkal dan Sempit
TELUKJAMBE TIMUR, RAKA – Kali Kedung Urang yang melintasi beberapa desa di Kecamatan Telukjambe Timur dinormalisasi sejak Selasa (7/1). Atas permintaan masyarakat, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang melakukan pengerukan berkoordinasi dengan antardesa yang terlintasi kali tersebut.
Kepala Desa Sukamakmur Sutarman yang hadir di lokasi mengatakan, pengerukan dimulai dari jembatan Jalan Pasirjengkol sampai ke hilir yang bermuara pada Sungai Citarum di Kampung Sumedangan, Desa Purwadana. Kemungkinan proses normalisasi ini akan memakan waktu hingga satu pekan. Upaya ini dilakukan agar banjir yang melanda Desa Wadas dan Desa Sukamakmur di Kecamatan Telukjambe Timur, serta banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, segera surut. Banjir tersebut sebetulnya merupakan luapan dari Sungai Cibeet, hanya saja surutnya air akan mengalir ke Kali Kedung Urang. “Kalau kali ini dangkal, otomatis genangan air disana surutnya lama, ini kan sudah seminggu,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan kepala Dusun Tegalluhur, malam sebelumnya kedalaman Kali Kedung Urang hanya sebatas mata kaki. Dengan adanya pengerukan yang ditargetkan mencapai kedalaman dua meter, diharapkan debit air yang mengalir lebih banyak sehingga lokasi banjir segera surut. Ia berharap normalisasi Kali Kedung Urang akan dilakukan berkelanjutan setiap tahunnya. Tahun 2017 lalu juga sempat dilakukan normalisasi, namun saat sudah mengalami pendangkalan dengan banyaknya batu kali, lumpur dan penyempitan lebar kali, serta banyaknya tumbuhan liar. “Makanya kalau tidak berkelanjutan, ujung-ujungnya bakal seperti ini lagi,” tuturnya.
Sutarman mengatakan, banjir awal tahun ini merendam 60 hektare sawah di desanya, dan juga pemukiman warga tepatnya RT 03/02 Dusun Tegalluhur. Total 25 rumah terdampak banjir yang terdiri dari 30 kepala keluarga atau 107 jiwa. Ketinggian air terdalam dikatakanya sempat mencapai 1,8 meter, beruntung saat ini sudah mulai surut, hanya saja areal pesawahan masih terendam.
Kepala Desa Wadas Junaidi yang juga hadir di lokasi mengatakan, wilayahnya juga ikut terendam banjir akibat dangkalnya Kali Kedung Urang. Berbeda dengan Desa Sukamakmur, banjir di Desa Wadas hanya merendam areal pesawahan. Meski demikian, luas sawah yang terendam mencapai 80 hektare lahan produktif, 20 hektare diantaranya belum sempat dipanen dan pastinya gagal panen, karena kondisi padi yang sudah membusuk. Dikatakannya, kerugian akibat banjir ini sangat besar, karena 1 hektare sawah bisa jadi mengasilkan 8 ton padi. “Kalau setonnya Rp5 juta, ruginya bisa sampai Rp800 juta,” pungkasnya. (cr5)