PURWAKARTA

Kampanye Anti Narkoba dari Pesantren

PURWAKARTA, RAKA – Sat Res Narkoba Polres Purwakarta menjadikan pondok pesantren sebagai salah satu sasaran prioritas dilaksanakannya sosisalisasi atau penyuluhan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba. Bahkan, dalam tiga hari terakhir ini, Sat Res Narkoba Polres Purwakarta telah menggelar sosialisasi di dua pesantren dan satu majelis taklim.

Minggu (10/3), sosisalisasi digelar di Majelis Taklim Pemuda Ashabul Kahfi, Kampung Babakan Cirebon, Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta. Hadir sebagai pemateri Iptu Rudiyanto SH, Bripka Yayan Heryana, dan Bripka Sigit Sontani.

Keesokan harinya, Senin (11/3), sosialisasi berlanjut di Pondok Pesantren Madina Darul Barokah, Desa Cigelam, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.

Kemudian Selasa (12/3), sosisalisasi bahaya narkoba digelar di Pondok Pesantren Raudotul Hikmah Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.

Gencarnya sosialisasi ke pondok pesantren dan majelis taklim bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, nilai-nilai yang diajarkan di pesantren diyakini ampuh menangkal bahaya narkoba. “Nilai-nilai agama, budaya, tanggungjawab, dan kemandirian sangat kental dengan pesantren,” kata Kasat Narkoba Polres Purwakarta, AKP Heri Nurcahyo, Selasa (12/3).

Nilai-nilai itu pula yang dapat diaplikasikan para santri dalam memerangi penyalahgunaan narkoba. “Tak sampai di situ, para santri juga bisa menularkan nilai-nilai mulia tersebut kepada lingkungan di sekitarnya, sehingga seluruhnya memiliki semangat yang sama dalam memerangi narkoba,” ujarnya.

Lebih lanjut Heri menjelaskan, materi sosialisasi yang disampaikan di antaranya memberikan pemahaman tentang pengertian narkoba. “Kami terangkan pula contoh jenis-jenis narkoba yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Para santri juga antusias saat para pemateri menjelaskan efek dan dampak negatif narkoba bagi penggunanya. “Santri juga kini mengetahui terkait hukum yang mengatur tentang narkoba, serta ancaman hukuman bagi pelakunya,” ucapnya.

Pada saat sosialisasi itu juga, sambung Heri, para santri diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman. “Kami ingatkan juga narkoba dapat merusak otak dan tubuh pecandunya,” katanya.

Tak ketinggalan, para santri diimbau harus semakin cerdas dan tidak menyebarkan berita hoaks, terlebih yang berkaitan dengan SARA. “Alhamdulillah, tim kami terus bersemangat melakukan sosialisasi. Dan kami tak lelah mengajak seluruh masyarakat, khususnya jemaah pondok pesantren untuk bekerja sama dengan Polres Purwakarta dalam memerangi peredaran gelap narkoba,” ujarnya. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button