Karangligar jadi Langganan Banjir
SALURKAN BANTUAN : Sejumlah beras didistribusikan ke korban banjir. Bantuan itu berasal dari Apdesi Karawang.
Pemda Dinilai tak Serius Atasi Banjir
TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Ketua Asosiasi Perangkat Desa Indonesia (Apdesi) Karawang Sukarya WK menyadari bencana banjir di Karangligaer adalah bencana tahunan yang kerap datang setiap musim hujan tiba. Untuk itu ia berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang untuk melakukan penanganan serius mengenai masalah banjir tersebut. Menurutnya, Pemda Karawang mesti lebih peka mengenai masalah ini, masalah ini pasti bisa ditanggulangi. “Saya minta kepada pemerintah daerah supaya ada solusi, jangan sampai ini disebutnya langganan, kalau langganan berarti tidak ada solusi,” tuturnya.
Bencana banjir yang melanda beberapa wilayah Karawang tentunya menyentuh banyak pihak untuk menyalurkan bantuan kepada korban terdampak. Apdesi Karawang pun turut menyumbang 2 ton beras untuk korban bencana banjir di wilayah Kecamatan Telukjambe Barat. Kamis (2/12) siang, beras tersebut tiba di posko penanganan banjir Karangligar untuk kemudian didistribusikan ke daerah lainnya.
Sukarya WK juga mengatakan, sejumlah beras tersebut disebar ke 3 desa yang mengalami banjir terparah pada awal tahun ini. Rinciannya adalah 1 ton untuk korban banjir di Desa Karangligar, 500 kuintal untuk korban banjir di Desa Mulyajaya dan 500 kuintal untuk korban banjir di Desa Mekarmulya. “Kita sama-sama kepala desanya ikut prihatin lah dengan adanya bencana banjir ini,” ucapnya.
Mengenai bencana banjir di wilayah lainnya, WK mengaku masih melakukan koordinasi dengan kepala desa lainnya. Ia juga mengaku masih memantau perkembangan bencana banjir di beberapa wilayah Karawang. Jika wilayah lainnya juga memerlukan bantuan ada kemungkinan Apdesi akan kembali menyalurkan bantuan. “Kita ini lagi rempugan dulu ya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Karawang Asep Wahyu mengatakan, sejauh ini penanganan yang telah dilakukan adalah evakuasi korban terdampak banjir. Pihaknya juga tengah mempersiapkan tenda pengungsian di halaman Kantor Kepala Desa Karangligar. Selain itu, BPBD bekerjasama dengan Dinas Sosial dan Dinas Pangan juga membuat dapur umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Mudah-mudahan dengan kita kebersamaan ini, termasuk dari kepolisian dan TNI, semua ini terfokuslah terutama kepada masyarakat yang terdampak banjir tersebut,” ujarnya.
Sementara bencana banjir di Telukjambe Barat yang telah ditangani oleh BPBD Karawang berdasarkan laporan masyarakat adalah Desa Mekarmulya dan Desa Karangligar. Namun malam sebelumnya juga terdapat permohonan bantuan dari Desa Parungmulya. Adapun wilayah lainnya di Karawang yang terdampak banjir sudah dalam penanganan BPBD Karawang.
Asep juga menanggapi isu tidak adanya bantuan dari Pemda Karawang karena telah habisnya anggaran kedaruratan di tahun 2019, sedangkan anggran tahun 2020 belum cair. Ia mengklasrifikasi bahwa anggaran kedaruratan tersebut sebearnya masih ada, hanya saja belum ada SK Kedaruratan dari bupati mengenai banjir di Karangligar ini.
Banjir yang terjaid dikatakannya, belum terlalu parah, SK kedaruratan baru akan dikeluarkan jika kondisinya berdampak besar dan benar-benar dapat dikategorekan mendesak. Sejauh ini penanganan bencana masih menggunakan anggaran dari masing-masing dinas terkait. “Dinas kesehatan juga punya, dinas sosial juga, tertmasuk PUPR,” pungkasnya. (cr5)