Yerry Yanuar
Tunggu Rekomendasi Ahli Epidemiologi
KARAWANG, RAKA – Pemerintah pusat telah mengajukan pengadaan 271,3 juta vaksin Covid-19 dari berbagai pihak di bawah kontrol Kementerian Kesehatan dan PT Bio Farma. Namun, distribusi vaksin ini belum dibahas, termasuk kuota vaksin yang akan dikirim ke Karawang pun belum jelas. Sejauh ini uji klinis terhadap vaksi Sinovac yang dilakukan oleh pemerintah baru memasuki tahap ketiga.
Pjs Bupati Karawang yang sekligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang Yerry Yanuar mengatakan, belum mengetahui berapa banyak vaksin yang akan diterima Karawang nantinya, Sampai saat ini, lanjutnya, belum ada informasi mengenai hal tersebut. “Sementara kita lebih kepada meningkatkan kelembagaan yang ada, evaluasi kinerja yang ada, membuat SOP, dan juga mencoba melakukan beberapa rekomendasi ahli epidemiologi,” terangnya, saat ditemu di Makodim 0604 Karawang, Rabu (14/10).
Yerry melanjutkan, terkait berapa banyak vaksinisasi yang akan dilakukan di Karawang masih menunggu kebijakan pemerintah pusat. Adapun perihal persiapannya, baru akan dibahas setelah besaran vaksin ditentukan. “Tapi intinya vaksin ini dibutuhkan, tapi tergantung dari pemerintah pusat sendiri,” tambahnya.
Di tempat yang sama Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang dr. Fitra Hergyana mengatakan, masih terlalu jauh untuk membahas vaksin Covid-19 mengingat uji klinis baru memasuki tahap ketiga. Uji tahap tiga ini juga dikatakannya baru dilakukan beberapa minggu yang lalu. Dengan demikian pihaknya belum mengetahui berapa kuota vaksin yang diterima Karawang nantinya. “Vaksinnya saja belum jadi, jadi kita belum bisa berkomentar,” singkatnya.
Berbeda dengan Karawang, Kota Bekasi rencananya bulan depan akan dilakukan vaksinasi. Bahkan, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sudah mengajukan surat kepada Gubernur Jawa Barat terkait vaksinasi ini. Ada 480 ribu penduduk Kota Bekasi yang diusulkan mendapat vaksin Covid-19. “Ya, kita resmi bersurat ke Gubernur Jawa Barat, terkait kebutuhan untuk vaksi warga Bekasi. Jumlah vaksi yang diajukan sebanyak 480 ribu di 56 kelurahan. Jadi, satu kelurahan yang divaksin sebanyak 8.571 jiwa,” kata Rahmat.
Saat ini, lanjutnya, pemkot tengah melakukan pendataan warganya yang nantinya akan jadi prioritas mendapatkan vaksin. Tapi, dia tidak menjelaskan bagaimana kriteria warga yang nantinya dapat diprioritaskan untuk divaksin. “Rencananya, di dalamnya ada data DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial), termasuk juga instruksi dari pemerintahan,” pungkasnya. (din/rbg)