Karawang Punya Komitmen Capai Eliminasi TBC Tahun 2030
KARAWANG, RAKA – Kabupaten Karawang mempunyai target eliminasi penyakit tuberkolusis di tahun 2030 mendatang.
Sebagai salah satu upaya dalam mempercepat eliminasi tuberkulosis, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang mengadakan seminar Tata Laksana Tuberkulosis Sesuai dengan Standar dan Jejaring Eksternal Pelayanan Tuberkulosis, Jumat (8/9) lalu.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyampaikan, penyakit tersebut telah ada di Indonesia sejak lama. Dia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Karawang telah memiliki komitmen kuat untuk mencapai eliminasi TBC tahun 2030. “Insya Allah, dengan seminar yang digelar ini semakin memantapkan kesiapan SDM kita, terutama dokter, apoteker maupun perawat dalam menangani TBC dan bersama-sama mewujudkan Indonesia Bebas Tuberkulosis 2023,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Karawang Endang Suryadi mengungkapkan, penanganan penyakit itu ditentukan dari hasil diagnosis laboratorium pemeriksaan. Pemeriksaan dapat dilakukan melalui dahak dan mesin tes cepat molekuler (TCM-TB). Hal tersebut untuk memperoleh hasil diagnosis yang menjadi landasan utama bagi pasien untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
“Maka, bisa dipastikan bahwa untuk penanganannya harus berdasarkan hasil diagnosa klinis dan pemeriksaan lab. Minimal, untuk tiap puskesmas dan rumah sakit bisa mengetahui, sehingga penanganan bisa maksimal dan tepat sasaran,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, saat ini telah ada 95 fasilitas kesehatan yang telah melaporkan terduga TBC. Sementara itu untuk jumlah orang terduga TBC sebanyak 23.820 dan untuk kasus TBC yang ditemukan sebanyak 8.012.
Adapula kasus TB resisten obat sebanyak 139, TB-SO sebanyak 7.873. Kemudian sebanyak 5.724 telah melakukan pengobatan lini pertama dan untuk pengobatan lini, kedua sebanyak 98. Kasus TB pun terjadi pada anak sebanyak 1.813. “Alhamdulillah untuk pengobatan di lini pertama di Karawang sudah ada sebanyak 5.724 dan untuk lini kedua kita ada 98,” tambahnya.
Ketua Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penanggulangan TBC (KOPI TB) Erlina Burhan mengungkapkan, kasus tuberkulosis cukup meningkat. Artinya, masyarakat mengerti sehingga memeriksakan diri. Hal ini juga menjadi tugas Pemerintah Kabupaten Karawang. “Kasus-kasus yang banyak bukan hanya ditemukan, melainkan diobati sampai sembuh. Jika tidak sembuh, kita khawatir bisa menularkan ke orang lain dan pasiennya bisa resisten,” pungkasnya. (rls)