HEADLINEKARAWANG

51 Orang Dalam Pemantauan

KARAWANG, RAKA – Berdasarkan peta sebaran corona yang dirilis oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, ada 93 warga Karawang yang masuk dalam orang dalam pemantauan (ODP) tersebar di sejumlah kecamatan. Sedangkan pasien dalam pengawasan ada satu orang.

Di Desa Jatibaru, Kecamatan Jatisari, sempat tersiar kabar ada warganya yang suspect corona yang baru pulang dari Uni Emirat Arab, berusia 45 tahun. Perempuan itu mengalami dada sesak, napas sesak, batuk, pusing, sakit tenggorokan dan sakit perut bawah. Kepala Desa Jatibaru Afriansyah mengatakan setelah diperiksa lebih lanjut, warganya itu negatif corona. “Hasil diagnosa dokter bronkitis akut,” ungkapnya kepada Radar Karawang, kemarin.

Ia melanjutkan, karena sekarang sedang ramai Covid-19, maka dokter yang memeriksanya melaporkan ke kepala UPTD Puskesmas Pacing, Kecamatan Jatisari. Dia mengajak kepada warganya untuk selalu menjalankan pola hidup bersih sehat, agar terhindar dari virus yang mematikan tersebut. “Jaga kesehatan, tetap lakukan aktivitas sehari-hari, jangan panik atau resah,” ungkapnya.

Kepala UPTD puskesmas Pacing Ucin Supriadi mengatakan, semua orang baru pulang dari luar negeri harus diperiksa dan pantau selama 14 hari. “Belum tentu Covid-19, statusnya orang dengan pengawasan,” katanya.
Promkes UPTD Puskesmas Cikampek Wiwi Widiani mengaku, sebanyak lima orang yang ada di kecamatan tersebut baru pulang dari luar negeri. Mulai dari menjalankan ibadah ke Tanah Suci dan keperluan kerja. “Mereka semua negatif virus corona. Namun, masih orang dalam pengawasan,” pungkasnya.

Di Purwasari, juga ada dua orang yang diduga terjangkit virus corona di Desa Tegalsari dan Desa Purwasari. Menurut Kepala UPTD Puskesmas Purwasari Maesaroh, dua pasien perempuan itu mengalami gejala seperti penderita corona. Untuk menangani lebih lanjut, pihaknya mempersiapkan petugas khusus untuk melakukan pemeriksaan, juga membawa pasien ke ruang isolasi yang sudah disediakan. “Proses pemeriksaan kita lakukan secara berkala yaitu selama empat belas hari, karena jangan sampai warga yang diduga corona ini ada kontak fisik dengan keluarga maupun warga lainnya,” tambahnya.

Pada proses pemeriksaan, pihaknya menyediakan alat khusus seperti baju, masker, sepatu boot dan peralatan lainnya untuk memastikan saat pemeriksaan para petugas tidak tertular. “Ya meskipun belum dipastikan, tapi kita harus waspada. Karena corona ini salah satu jenis virus baru, sehingga petugas kesehatan saat ini hanya bisa mengantisipasi agar virus ini tidak terus menyebar,” paparnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan selama empat belas hari, pihaknya menyatakan bahwa kedua pasien tersebut dinyatakan negatif dan mengalami batuk pilek biasa. Pihaknya juga memberikan obat untuk meredakan penyakit tersebut kepada kedua pasien, dan pasien dipulangkan kembali ke tempat tinggalnya masing-masing. “Alhamdulillah keduanya negatif, untuk nama-namanya tidak saya sebutkan, karena memang harus dijaga kerahasiaannya. Dan hasil ini juga saya sampaikan minggu kemarin di rapat minggon kecamatan,” katanya.

Camat Purwasari Rohmana Septiansyah mengungkapkan, pihaknya terus melakukan koordinasi kepada petugas kesehatan, serta menghimbau kepada warga melalui kepala desa untuk tetap menjaga kesehatan. Mulai dari perbanyak konsumsi makan makanan sehat dan air putih, sehingga daya tahan tubuh tetap stabil dan dijauhkan dari virus corona. “Alhamdulillah setelah mendapat kabar bahwa warga kita negatif kita bersyukur, cuma kita juga tidak tinggal diam, langkah antisipasi tetap kita lakukan dengan melibatkan peran pemerintah desa juga,” pungkasnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas kesehatan Karawang Yayu Sri Rahayu menambahkan, terhadap para ODP yang tercatat sebanyak 93 orang itu, akan dipantau oleh tim puskesmas selama 14 hari sejak kedatangan. Jika selama 14 hari membaik maka dinyatakan selesai. “Kalau sebaliknya dirujuk ke rumah sakit terdekat,” tambahnya. (nce/acu/mal)

Related Articles

Back to top button