KARAWANG
Trending

512 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen

KARAWANG, RAKA- Pasangnya air laut pantai Sedari dan curah hujan yang tinggi, mengancam para petani di Desa Kalidungjaya, Kecamatan Cibuaya gagal panen. Sawah seluas 512 hektare akan panen dalam waktu 15 hari ke depan, namun apabila dilanda banjir maka petani akan gagal panen.

Ketua RW 02, Desa Kalidungjaya, Kecamatan Cibuaya Nurali mengatakan, di Desa Kalidungjaya terdapat seluas 512 hektare sawah yang akan panen dalam waktu 15 hari ke depan. Saat ini kondisi padi sudah mulai menguning tetapi belum cukup waktu untuk dipanen.

“Melihat kondisi pasangnya air laut di pantai Sedari dan curah hujan tinggi petani khawatir gagal panen karena sawah takut rendam banjir,” katanya kepada Radar Karawang, Selasa (21/1).

Menurutnya, apabila pasangnya air laut dan beberapa desa sekitar mengalami hujan, maka lahan sawah di Desa Kalidungjaya dipastikan mengalami kebanjiran. Karena sungai yang dibuang ke pantai akan balik lagi, karena kondisi air pantai sedang pasang.

“Ini seringkali terjadi, bahkan di pertengahan tahun 2024 sebagian sawah di Desa Kalidungjaya gagal panen, karena sawahnya terendam banjir yang akhirnya menyebabkan pagi menjadi hitam dan membusuk,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kalidungjaya Warsa Hermawan membenarkan, bahwa petani di desanya tengah gelisah karena sawahnya akan panen khawatir dilanda banjir. Karena apabila dilanda banjir maka padinya menghitam dan membusuk.

“Kalau nanti banjir kasian sekali para petani, karena mereka pasti akan rugi besar. Untuk biaya menaman padi 1 hektar saja membutuhkan biaya Rp 10 juta, maka kalau punya beberapa hektar kerugiannya bisa puluhan juta,” tegasnya.

Baca Juga : Jalan Rusak Paling Banyak Dikeluhkan

Disampaikannya, pada tahun lalu pun setengah dari seluruh lahan sawah di Desa Kalidungjaya mengalami gagal panen, karena tergenang banjir. Sedangkan bantuan yang diberikan dari dinas pertanian hanya sebatas benih untuk di taman kembali.

“Kalau bantuan uang tidak pernah ada, cuma benih saja. Malasah ini kan seringkali terjadi dan sangat merugikan para petani, maka kami meminta pemerintah untuk memberikan solusi agar para petani tidak merugi,” ungkapnya.

Ketua Tim Infotek Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang Adhari mengatakan bagi para petani yang gagal panen dilakukan pendataan oleh UPTD Pertanian setempat.

“Maka apabila gagal panen dan petani itu masuk ke dalam kelompok tani, maka akan berikan asuransi berupa uang dari pemerintah. Apabila kejadiannya di tahun 2024, maka asuransinya akan diberikan di tahun 2025,” tutupnya. (zal)

Related Articles

Back to top button