KARAWANG

APBdes 2018 Lebih Kecil dari 2017

RENGASDENGKLOK, RAKA – Disaat pembangunan harus digencarkan ada kendala yang dialami oleh pemerintahan Desa Karyasari. Pasalnya besar Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) 2018 menurun Rp29,337,400 jika dibanding tahun 2017 lalu.

Data yang dihimpun Radar Karawang, APBDes 2017 sebesar Rp2.151.397.000 sedangkan APBDes 2018 menjadi Rp2.122.059.600. Ini juga menjadi persoalan yang janggal atas penganggaran yang ada di pemerintahan Desa Karyasari.
Dikatakan Kepala Desa (Kades) Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok Asur Pudian, Desa Karyasari yang dibagi 5 kedusunan, 55 RT dan 23 RW tersebut, dihuni oleh 15.000 jiwa dengan 5.200 Kartu Keluarga (KK) dan 10.364 Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Ia mengakui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2017 sebesar Rp 2.151.397.000. Besar APBdes tersebut bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) Rp 844.370.000, Dana Desa (DD) Rp1.035.890.00, Dana Bagi Hasil (DBH) Rp76.137.000, Bantuan Provinsi untuk tunjangan penghasilan aparatur desa Rp15 juta dan bantuan keuangan peningkatan kapasitas pemerintah desa Rp150 juta, serta PADes sebesar Rp 20 juta. “Semua sudah kita realisasikan, mayoritas untuk pembangunan infrastruktur,” katanya kepada Radar Karawang.

Sementara untuk anggaran APBDes tahun 2018 sebesar Rp2.122.059.600. Adapun sumber anggarannya mulai dari DD Rp1.084.114.600, ADD sebesar Rp815.658.000, Banprov sebesar Rp15 dan 100 juta, PADes Rp25 juta, serta bantuan dari Kabupaten Karawang senilai Rp10 juta.

Ada angka yang janggal jika melihat rincian APBDes 2017, karena ada kekurangan angka sebesar Rp50 juta. Kalau dijumlahkan dari seluruh anggaran yang masuk ke desa itu hanya Rp2.141.397.000 bukan Rp2.151.397.000. “Yang 50 juta luncuran banprov tahun 2016,” jelas Asur.

Kemudian untuk 2018 juga ada kejangalan, data APBDes yang dicantumkan sebesar Rp2.122.059.600, padahal jika dijumlahkan dari semua sumber anggaran yang masuk di 2018 hanya mencapai Rp2.049.772.000. Berkaitan dengan hal ini kades belum memberikan klarifikasi.

Asur menambahkan, pemerintah Desa Karyasari dalam merealisasikan DD tahap 1 tahun 2018 yang jumlah keseluruhan Rp1.084.114.600, mampu menyelesaikan jaling di lingkungan desanya mencapai 20%, salahsatunya di Dusun Krajan Utara Rt 01/01 dan Rt 02/01 dengan panjang 192 meter, lebar 3,5 meter, dan tinggi 20 cm yang menghabiskan anggaran Rp216.822.920.

Lebih lanjutnya, untuk DD tahap 2, pihak desa menyelesaikan pembangunan infrastruktur hingga 40%. Salahsatunya dalam membangun japak di Dusun Krajan Utara dengan panjang 200 meter, lebar 1,20 meter, dan tinggi 10 cm yang menghabiskan anggaran Rp38.786.240. Untuk pembangunan japak di Dusun Krajan Selatan panjang 300 meter, lebar 1,20 meter, dan tinggi 10 cm dengan anggaran Rp57.247.720. Japak di Dusun Bakan Lio panjang 200 meter, lebar 1,20 meter, dan tinggi 10 cm dengan anggaran Rp38.682.200. Japak di Dusun Bakan Tengah panjang 734 meter, lebar 1,20 meter, dan tinggi 10 cm. Japak di Dusun Bakan Jati panjang 800 meter, lebar 1,20 meter, dan tinggi 10 cm memakan biaya Rp150.246.210. “Keseluruhan dana tahap 2 yaitu Rp433.645.840,” katanya.

Untuk DD tahap 3, lanjut Asur, pihaknya masih berkutat dalam pembenahan lingkungan yang berada di sekitar desa. Salahsatunya Dusun Bakan lio Rt 24/10 dengan anggaran Rp76.743.060, kades menyelesaikan jaling sepanjang 183 meter, lebar 2 meter, tinggi 15 cm. Ada juga pembangunan jaling dengan panjang 100 m lebar 2 meter dan tinggi 15 cm di Dusun Bakanlio RT 24/10. Bukan hanya itu, di tahap 3 juga kades membangun posyandu serta kelengkapan sarana dan prasarana kesehatan di Dusun Bakantengah RT 37/16 dengan menghabiskan dana sebesar Rp51.784.377. Untuk sarana pendidikan, pemerintah Desa Karyasari juga membantu pengadaan komputer dan printer untuk 4 PAUD dan madrasah sebanyak 6 unit komputer dan 6 unit printer dengan anggaran Rp44.164.584. “Dalam peningkatan kapasitas, ada posyandu Rp14 juta, dan pemberian makan tambahan (PMT) juga sebesar Rp6 juta,” ucapnya. (rok)

Related Articles

Back to top button