Barongsai Kupoh
BERAKSI: Sejumlah anggota Barongsai Kupoh sedang beraksi memainkan liong. Menurut mereka memainkan liong tidak mudah karena bobotnya cukup berat.
Siap Beraksi di Cap Go Meh
KARAWANG BARAT, RAKA – Kesenian barongsai tentunya sudah tidak asing kita saksikan. Kesenian dari daratan Tiongkok itu biasanya ditampilkan dalam perayaan Imlek atau Cap Go Meh. Di Karawang terdapat satu perkumpulan barongsai di Kelenteng Sian Djin Kupoh, Kampung Kupoh, Kelurahan Tanjungmekar, Kecamatan Karawang Barat.
Salah satu pemain Barongsai Kupoh, Andi Kusuma (20) mengaku telah ikut berlatih sejak kelas 2 SMP. Ia tertarik bergabung karena ingin menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif. “Ya mungkin karena lingkungan juga ya, dan memang hobi,” ungkapnya.
Ia menceritakan bermain barongsai memang banyak teknik-teknik yang sulit, salah satunya kuda-kuda. Selain itu juga bagaimana mengatur mimik barongsai agar terlihat hidup, juga merupakan hal yang sulit. Meski demikian dia tetap rajin berlatih sebab melihat barongsai ini kesenian yang bagus.
Lebih dari itu, baginya barongsai itu dapat menciptakan rasa kebersamaan dan menumbuhkan persaudaraan. Semua orang bisa menikmati barongsai, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, bahkan etnis dan agama pun tidak menjadi penghalang untuk menikmati kesenian barongsai. “Kalau di sini semua agama ada, diperbolehkan mau bergabung, kita semua sama di sini tidak membeda-bedakan,” ucapnya.
Masih dikatakannya, perkumpulan barongsai di Kupoh biasa latihan pada hari Sabtu dan Minggu di setiap pekannya. Mereka kerap tampil dalam berbagai kegiatan, yang terdekat adalah tampil dalam kirab Cap Go Meh di pusat kota Karawang tanggal 16 Februari 2020. “Merintis dari nol dari gak bisa dan gak punya apa-apa, peralatan seadanya, sekarang punya barang-barang yang lumayan bagus dari kerja keras anak-anak dan dibantu yayasan,” kesannya.
Pemain barongsai lainnya, Vincent Cristian (19) mengaku rajin latihan sejak masih SD. Saat itu dia fokus bermain liong, baru beberapa bulan ini dia ikut bergabung berlatih barongsai. Menurutnya liong maupun barongsai memiliki kesulitan masing-masing. “Kalai di liong susahnya pertama tuh berat, harus bisa ngatur tempo juga, harus hapal set-setnya. Kalau di barong tuh harus ngangkat orang, nunduk terus pegel juga, sama panas,” ceritanya.
Ia mengatakan, baik liong maupun barongsai sudah masuk ke dalam olahraga. Sebab banyak gerakan-gerakan yang memang mengolah tubuh. Misalnya mengangkat stik liong, bisa disebut seperti mengangkat barbel karena memang bobotnya yang cukup berat.
Vincent merasa bangga bisa bergabung dengan perkumpulan Barongsai Kupoh, sebab sejak kecil sampai saat sekarang dewasa dia bersama teman-temannya berusaha keras membangun perkumpulan mereka. Ia berharap di tahun 2020 Barongsai Kupoh dapat lebih maju dan kompak, tak lupa juga dia berharap Barongsai Kupoh bisa ikut turnamen. “Semoga barongsai atau liong bisa lebih diakui oleh negara, bisa lebih diterima oleh masyarakat dan lebih banyak juga peminatnya,” pungkasnya. (cr5)