Bayi Karawang Rawan Stunting
KARAWANG, RAKA – Sebanyak 37 dari 100 balita di Indonesia mengalami stunting. Anak-anak di Kabupaten Karawang pun termasuk rawan terkena masalah kesehatan tersebut. Untuk menanggulanginya, Universitas Padjadjaran menggelar kegiatan “Academic Health System” (AHS) 2018 di berbagai lokasi di Kota Pangkal Perjuangan. “Banyak masyarakat yang berpikir bahwa stunting atau kerdil itu dari keturunan, genetik, padahal tidak. Itu juga ada hubungan dengan asupan gizi,” ujar Sekretaris Panitia Supercamp 2018 Ahmad Buchari.
Ia melanjutkan, berbagai faktor yang dapat menjadi penyebab stunting berupa kurang baiknya praktik pengasuhan, keterbatasan layanan kesehatan, serta kurangnya akses terhadap makanan bergizi dan air bersih. Balita yang mengalami stunting akan memiliki fungsi kognitif yang tidak maksimal, lebih berisiko mengalami penyakit, dan di masa depan, tingkat produktivitas akan menurun. Stunting pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan memperlebar ketimpangan. Melalui Stunting Camp, kata Buchari, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para remaja mengenai pencegahan stunting. Peningkatan kesadaran stunting perlu dilakukan sejak dini, sebelum mereka menikah dan menjadi orang tua. “Asupan gizi kan bukan hanya diperlukan saat anak sudah lahir. Tapi saat ibu mengandung juga perlu ada perhatian,” ujar Buchari.
Selain melibatkan materi dari Fakultas Kedokteran Unpad, Stunting Camp ini juga melibatkan pemateri dari berbagai fakultas, yaitu Keperawatan, Hukum, Psikologi, Komunikasi, serta Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Secara keseluruhan, kata Buchari, acara AHS Unpad tidak hanya diikuti sivitas akademika fakultas kedokteran, tetapi melibatkan sivitas akademika dari seluruh fakultas yang ada di Unpad. Ahmad Buchari menyebutkan, kolaborasi berbagai bidang ilmu memang diperlukan untuk mencegah dan menurunkan angka stunting. “Acara akan ditutup pada Minggu (9/12) melalui kegiatan senam cegah stunting yang dipimpin Fakultas Ilmu Budaya Unpad, serta deklarasi pencegahan stunting di Lapangan Kecamatan Tempuran,” ungkapnya.
Kegiatan ini akan diikuti oleh para peserta stunting camp, sejumlah tenaga kesehatan Kabupaten Karawang, sivitas akademika Unpad, masyarakat sekitar, dan sejumlah pemangku kepentingan. “Melalui kegiatan ini diharapkan Unpad dapat memberikan kontribusi nyata bagaimana meningkatkan pemahaman bahwa stunting itu bukan hanya terkait bidang kesehatan, tetapi juga bidang-bidang yang lain,” ujarnya. (psn)