KARAWANG

Bidan Desa Ikut Disiagakan

KARAWANG, RAKA – Jelang pemilhan umum (Pemilu) serentak yang tinggal menghitung hari, Komisi Pemilihan Umum (Pemilu) akan bahas kesiap siagaan petugas kesehatan pada Senin (15/4) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes).”Hari pemilu libur nasional, Puskesmas buka khusus untuk UGD-nya saja, setiap karyawan puskesmas mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan P3K di masing-masing TPS terdekat dengan tempat tinggalnya, untuk TPS yang jauh tetap dimonitor dan dikunjungi,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang dr Nurdin, kepada Radar Karawang, Jumat (12/4) kemarin.

Dikatakan Nurdin, saat pemilu petugas kesehatan di UPTD sebanyak 3 sampai 5 orang yang jaga disetiap puskesmas. Tiap desa ada penanggungjawabnya dan petugas kesehatan lainnya bertanggung jawab di TPS terdekat dengan tempat tinggalnya. “Di tiap desa udah ada petugas kesehatan yaitu bidan desa, disetiap desa bisa lebih dari satu, itu sebagai penanggung jawab desa,” katanya.

Secara terpisah, Ketua KPU Kabupaten Karawang Miftah Farid, mengaku, ada petugas kesehatan yang mengajukan pindah TPS karena harus bertugas melayani masyarakat. “Daftar pemilih pindahan itu, salah satu penyebabnya itu pada 17 April nanti, yang bersangkutan harus melaksanakan tugasnya yang tidak bisa ditinggalkan, salah satunya contoh perawat atau petugas kesehatan. Petugas kesehatan ini memungkinkan pada 17 April akan tetap bekerja di RS klinik dan lainya, sehingga masuk dalam daftar pemilih pindahan yang pindah menggunakan A5,” ujarnya.

Diteruskannya, KPU akan menggelar rakor dengan Dinkes, Senin (15/4) mendatang. Dalam rakor tersebut akan dibahas persiapan pemungutan suara, termasuk membahas mengenai perlu tidak ada petugas kesehatan di TPS. “Itu mungkin akan kita perluas lagi pembahasannya pada saat nanti Senin (15/4), kita akan ada rakor kalau misal di TPS itu selain ada petugas keamanan pemda atau siapapun yang mengalami gangguan kesehatan bisa ditindak lanjut,” katanya.

Yang perlu dipertimbangkan, tambah Farid, jika harus menyediakan petugas kesehatan di TPS, maka harus menyediakan petugas kesehatan sebanyak TPS yaitu 6.344 TPS. Jika demikian, Farid menilai Dinkes akan kesulitan karena petugas yang terbatas. “Nanti polanya seperti apa, pasti akan ada penanganan cepat dan lainnya bisa dibahas pada Senin mendatang,” pungkasnya.(apk)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button