KOTABARU, RAKA – Meskipun harus menahan rindu kepada orang tuanya selama di pesantren tafidz Alquran, Bismi Katon Kaanaka (13), warga Desa Pucung, Kecamatan Kotabaru berhasil hafal Alquran sebanyak tiga juz.
“Dulu pas lulus sekolah dasar langsung dibawa pesantren sama bapak,” ucap santri Pesantren Al Ghifari Majalengka itu, Rabu (26/4).
Ia menambahkan, awal mengikuti hafalan Alquran sebenarnya tidak sulit, namun yang membuat sulit adalah menahan rasa rindunya jauh dari orang tua. “Jadi dulu tidak fokus sempat ingat sama mamah terus, kalau hafalanya mah gampang sih, sehari hafalanya bertahap. Dari beberapa ayat sampai satu halaman sehari,” tambahnya.
Bismi mengaku, sudah memasuki 10 bulan kini ia mulai terbiasa jauh dari orang tua. Kini ia sudah menginjak tiga juz untuk hafalanya. “Makin ke sini makin gampang hafalannya, soalnya setiap saat kita terbiasa membaca dan menghafal Alquran,” akunya.
Masih dikatakan Bismi, di waktu libur pesantrennya, kini ia tengah melepas rindu bersama orang tuanya. Meskipun begitu, kini ia tidak pernah lupa dengan tugas wajibnya sebagai penghafal Alquran. “Setiap shalat, pasti baca Alquran, kalau tidak baca seperti tidak enak hati,” pungkasnya. (mal)
