Selama Pandemi Pendapatan Turun Drastis
KARAWANG, RAKA – Pandemi Covid-19 yang mewabah sejak awal tahun 2020 lalu, sangat berdampak terhadap okupansi hotel di Karawang. Tidak sedikit pengelola hotel di Karawang kehilangan pendapatan karena dilanda pandemi ini.
HR Manager Hotel Akshaya Nenden Eva Nofianti mengatakan, dampak dari pandemi Covid-19 mewabah di Karawang sejak awal tahun 2020 ini sangat dirasakan oleh para pengelola hotel. Termasuk hotel yang dikelolanya. Pasalnya, sejak pandemi ini pengunjung sangat berkurang drastis sehingga pendapatan sangat berkurang.
“Ngedrop banget. Pengunjung sangat rendah,” ujar Nenden, kepada Radar Karawang, Kamis (19/8).
Dikatakan Nenden, penghasilan yang didapat oleh hotel yang dikelolanya itu hanya dikisaran 20 persen. Sehingga sudah satu tahun ini, gaji karyawannya hanya dibayar 50 persen saja. Kerugian hotel selama pandemi ini mencapai 80 persen. “Kita hanya survived supaya tidak tutup,” ungkapnya.
Nenden juga menyebutkan, ada dua hotel di Karawang yang dialih tangankan karena okupansinya sangat rendah. Namun menurutnya, dalam kondisi pandemi seperti saat ini siapapun pengelola pasti sulit untuk menaikan okupansi dan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan. “Tapi ya kondisi begini mau siapapun yang ngelola, masih belom bisa untuk naikan occ dan revenue,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang Karawang Gabriel Alexander meminta pemkab melonggarkan aturan selama PPKM. Alasannya, dunia perhotelan di Karawang sudah menjerit karena tidak bisa menutup biaya operasional. “Kondisi selama PPKM sudah sangat parah. Dua hotel sudah tutup karena tidak mampu lagi menutupi biaya operasional. Sedang hotel-hotel yang lain sudah merumahkan karyawannya dan mengurangi jam kerja,” katanya, kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Dia belum bisa memastikan berapa bulan lagi hotel-hotel mampu bertahan bila pemerintah tidak melonggarkan aturan pengetatan. Dulu di awal pandemi, hotel bertahan mengandalkan tabungan perusahaan. saat ini, tabungan perusahaan sudah terkuras. “Pemerintah harus memberikan kelonggaran bagi hotel. Salah satunya kelonggaran melakukan kegiatan-kegiatan di hotel. Jadi PHRI minta pemerintah melonggarkan semua jenis kegiatan yang selama ini dilakukan di hotel, seperti rapat dan resepsi,” pintanya. (nce/asy)