KARAWANG, RAKA – Bagi warga Karawang yang berada di pesisiran laut, tidak udah cemas adanya tsunami di Selat Sunda. Berdasarkan hasil surat edaran Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) ke Badan Penanggulan Bencan Daerah (BPBD) Kabuputen Karawang, laut Kota Pangkal Perjuangan tidak berpotensi tsunami. “Berdasarkan BMKG, laut Karawang tidak berpotensi tsunami,” ucap H. Asep Wahyu, Kepala Dinas BPBD Karawang, kepada Radar Karawang, Rabu (26/12) kemarin.
Meski demikian, lanjutnya, Karawang memiliki potensi bencana alam. Diantaranya, banjir, longsor, air rob, kekeringan, kebakaran, dan angin puting beliung. Dari enam intensitas bencana itu berada di beberapa kecamatan yang bebeda dari 30 kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang. “Masing-masing kecamatan berpotensi bencana alam yang berbeda-beda,” paparnya.
Masih dikatakannya, dalam memasuki musim penghujan, ada beberapa kecamatan yang rawan banjir. Diantaranya, Kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Rengasdengklok, Batujaya, Cibuaya, Cilebar, Pakisjaya, Tempuran, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon dan Pangkalan. “Dari 30 kecamatan yang berada di Karawang, ada 13 kecamatan yang rawan banjir,” tuturnya.
Ia mengaku, jika akan terjadi bencana alam, pihaknya selalu memberikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada masyarakat melalui satuan petugas BPBD yang tersebar di 30 kecamatan. Selain itu, menyediakan peralatan serta pembagian tugas. “Kami akan siap tanggap dalam melakukan penanganan bencana alam di Karawang,” pungkasnya. (acu)