Buah dan Sayur Cegah Bau Mulut saat Puasa

KARAWANG, RAKA – Bau mulut atau halitosis menjadi tantangan tersendiri bagi orang yang berpuasa. Hal ini bisa jadi karena asam lambung yang naik karena perut kosong saat berpuasa. Namun ternyata faktor utama penyebab bau mulut adalah kondisi kesehatan mulut itu sendiri. “Kalau asam lambung itu relatif ya, tidak terlalu berpengaruh ke bau mulut,” terang drg. Ida Zulrasyida, Senin (4/5).
Dokter gigi di Puskesmas Telukjambe ini menyampaikan, ada beberapa faktor yang menyebabkan nafas yang tidak sedap, yakni intra oral, penyakit sistemik dan penyakit lokal. Intra oral atau bagian dalam mulut 80% menjadi faktor penyebab bau mulut pada umumnya. Sisa makanan yang tedapat pada mulut adalah salah satu penyebab bau mulut. Sisa makanan ini biasanya menempel di sela-sela gigi atau lubang pada gigi. Radang pada gusi, karang gigi, dan pembusukan pada gigi berlubang juga sangat berpengaruh. “Memang yang utama kita periksa gigi dulu deh, kalau memang disitu (dalam mulut) tidak ada, baru kita periksa penyebab lain,” paparnya.
Adapun bau mulut karena penyakit lokal biasanya disebabkan masalah THT. Keberadaan kanker juga bisa menjadi penyebab karena pada prinsipnya sel kanker tersebut menimbulkan proses pembusukan jaringan. Sedangkan bau mulut karena penyakit sistemik salah satunya adalah diabetes. “Bau mulut orang yang diabetes biasanya punya bau yang khas,” ujarnya.
Untuk mencegah bau mulut, Ida menyarankan untuk menjaga kebersihan mulut dengan rutin menyikat gigi. Selama bulan puasa ini menyikat gigi sebaiknya dilakukan setelah sahur, setelah berbuka dan sebelum tidur. Ia juga menganjurkan untuk rajin membersihkan lidah baik dengan tongue cleaner maupun bulu sikat yang telah dibersihkan. Penggunaan dental floss atau benang gigi untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi juga dianjurkannya. “Kalau mout wash (sih) saya tidak menganjurkan, kalau sudah yakin bersih tidak perlu, tapi kalau mau pakai juga pilih yang tidak mengandung alkohol,” jelasnya.
Untuk menjaga nafas tetap segar selama berpuasa, pebanyak makan buah dan sayur. Ia juga mengingatkan untuk menghindari makanan yang menimbulakan bau tidak sedap seperti jengkol, petai dan bawang putih. Selain itu perbanyak minum air mineral dan hindari rokok agar mulut tidak kering. Yang tak kalah penting adalah rutin kontrol ke dokter gigi untuk memeriksakan kesehatan mulutnya. Ida mengatakan kebanyakan masyarakat baru mengunjungi dokter gigi saat ada keluhan, padahal lebih baik mencegah sejak awal. “Perlu menjaga kesehatan gigi terutama bulan Ramadan, perbanyak makan sayur dan buah-buahan terutama air putih,” pungkasnya. (din)