BUMDes Cikalongsari Jalan di Tempat
- Modal Usaha Sudah Dikucurkan Rp100 Juta
JATISARI, RAKA – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cikalongsari menjalankan bisnis jasa pemasangan wifi. Namun sejak merintis usaha tersebut, BUMDes itu belum bisa berjalan dengan efektif.
Direktur Bumdes Cikalong, Yudi Nugraha mengatakan, sejak tahun 2017 lalu, ia ditunjuk oleh kepala desa untuk menjadi direktur BUMDes bersama beberapa pengurus. Pada awal ditunjuk sebagai direktur BUMDes, ia pun langsung memilih usaha jasa pemasangan wifi dengan pemberian modal yang cukup besar. “Kalau saya dari tahun 2017 menggantikan posisi ketua sebelumnya. Sejak saat itu kita mencoba merintis usaha pesangan wifi dengan modal sekitar Rp100 jutaan,” kata Yudi, kepada Radar Karawang.
Namun, sejak dirintisnya usaha tersebut, kata Yudi, sampai saat ini belum bisa berjalan. Ada beberapa persiapan dan kelengkapan alat yang belum ia miliki sehingga usahanya tidak berjalan. Padahal persiapan yang lain seperti AD/ART sudah dibuat.
Menurutnya, kendala tidak berjalannya usaha yang dirintisnya karena kurangnya sumber dana untuk melanjutkan usaha itu. Ia masih membutuhkan anggaran untuk mengcover biaya pendaftaran dari masyarakat yang hendak memasang agar bisa gratis. “Waktu itu kita sudah pasang tower sama server. Tinggal pengembangan aja. Yang mau pasang dulu sudah ada sekitar 100 rumah. Saya ingin biaya pemasangan bisa dicover atau tidak terlalu mahal,” ujarnya.
Menurutnya, karena belum adanya tambahan modal, usaha tersebutpun belum bisa dijalankan. “Belum ada lagi kucuran modal. Jadi belum bisa berjalan,” ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Cikalongsari Endang Sugiarto mengatakan, usaha yang dijalankan oleh BUMDes tidak berjalan. Di tahun 2019 ini ia akan mengalokasikan kembali tambahan modal. Namun tambahan modal yang akan diberikan bukan untuk melanjutkan usaha sebelumnya, melainkan untuk mencoba usaha baru. “BUMDes mandeg. Tapi tahun ini ada pengalokasian dari dana desa untuk membeli mobil pickup sebesar Rp61.527.000,” katanya.
Dikatakan Endang, BUMDes Cikalongsari akan didorong untuk bergerak dalam bidang jasa pengangkutan sampah. Karena saat ini di wilayah desanya sudah tidak ada tempat bagi masyarakat untuk membuang sampah. “Kali ini akan coba untuk bergerak dalam jasa pengangkutan sampah. Tapi usaha yang lama juga akan dilanjutkan nantinya,” imbuhnya.
Menurutnya, dengan bergerak dalam jasa pengangkutan sampah, akan banyak manfaat yang didapatkan. Yang pertama bisa menjadi solusi terhadap kondisi lingkungan yang sudah banyak dengan sampah. Yang kedua juga bisa mendukung BUMDes untuk menjalankan usaha. “Agar tidak ada yang buang sampah ke selokan. Sehingga lingkungan aman dari potensi kebanjiran. Saat ini kali sudah banyak dipenuhi oleh sampah,” pungkasnya. (nce)