Warga Karawang Jaga Stamina Tubuh
KARAWANG, RAKA – Kehebohan penularan virus corona di luar negeri yang masiv diberitakan berbagai media massa, kini semakin dekat dengan Kabupaten Karawang. Itu setelah Wali Kota Depok Mohammad Idris membenarkan dua warganya positif terjangkit virus mematikan tersebut. Lebih parahnya, Idris menduga setidaknya lebih dari 50 orang terindikasi corona lantaran kontak langsung dengan korban di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok.
Kota Depok yang berjarak 84 kilometer dengan Kabupaten Karawang, harus menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Karawang. Pasalnya, bukan tidak mungkin virus yang sudah membuat susah banyak negara tersebut, menyerang warga Karawang. Namun, pola penularan virus corona yang melalui droplet, atau percikan partikel kecil dari mulut penderita yang mengandung mikroorganisme penyebab penyakit. Artinya, virus corona tidak menular pada media udara yang terbuka luas dan berjarak jauh. Hal ini bisa membuat warga Kota Pangkal Perjuangan sedikit lega.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Yayuk Sri Rahayu mengatakan, Karawang masih terbebas dari virus tersebut. “Info Corona masuk ke Karawang itu ngga benar. Sampai saat ini dan insya Allah kedepannya tidak ada laporan kasus corona,” katanya kepada Radar Karawang.
Dikatakan Yayuk, pihaknya telah melakukan upaya sesuai dengan surat edaran dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Dengan membuat surat edaran ke rumah sakit, klinik dan puskesmas yang ada di Karawang, agar melakukan deteksi dini dan pencegahan terhadap munculnya pneumonia berat yang etiologinya tidak jelas. Jika ditemukan kasus agar dilakukan tata laksana, isolasi dan segera melaporkan ke Dinas Kesehatan sesuai sistem surveilan kesehatan. “Jika ditemukan kelompok di wilayah puskesmas, agar dilakukan investigasi dan penanggulangan untuk mencegah penularan dan penyebaran lebih lanjut,” paparnya.
Sebagai langkah antisipasi, kata dia, pihaknya melakukan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat, mengenai pneumoni berat dan cara mencegah penularannya. Pencegahan harus dilakukan oleh masyarakat dengan menerapkan pola hidup sehat. “Salah satunya untuk selalu mencuci tangan pakai sabun dan juga menerapkan etika bersin dan batuk,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami demam, batuk, sesak dan gangguan pernafasan, serta memiliki riwayat perjalanan dari negara terjangkit dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala. “Sampai saat ini di Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang belum ada laporan kasus,” pungkasnya.
Kepala Puskesmas Rengasdengklok dr Cucu Siti Minpalah mengatakan, walaupun tidak ada masyarakat Rengasdengklok yang terkena virus corona, tapi upaya giat mengenalkan dan antisipasi virus corona itu gencar disosialisasikan melalui rapat minggon, atau dalam acara pertemuan yang skalanya kecil maupun besar.
Menurut Cucu, langkah pencegahan yang harus dilakukan masyarakat, dimulai dari hal sederhana seperti cuci tangan pakai sabun. Kemudian menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat, mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat seperti dengan berolahraga atau beraktivitas fisik, mengkonsumsi makanan bergizi, dan saat tertentu dianjurkan untuk menggunakan masker. “Kita edukasi ke masyarakat atau pasien yang datang, gejala virus corona mirip-mirip dengan batuk, pilek tetapi lama-lama dia kemudian menjadi sesak nafas,” katanya.
Dia menambahkan, jika ada pasien yang terindikasi penyakit virus corona, pihaknya akan langsung merujuknya ke RSUD Karawang karena penderita tersebut harus segera diisolasi. “Karena ruangan itu harus benar-benar khusus dan tidak boleh disatukan dengan pasien lain,” jelasnya.(psn/nce/mra)