HEADLINEKarawang

Corona Teror Industri di Karawang

Ketua Kadin Karawang
Fadludin Damanhuri

749 Buruh Di-PHK, 693 Pekerja Dirumahkan

KARAWANG, RAKA – Wabah corona bukan hanya meneror kesehatan masyarakat, tapi juga sendi ekonomi. Tercatat 101 perusahaan di Kabupaten Karawang terkena dampak dari virus impor tersebut.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kabupaten Karawang Fadludin Damanhuri mengatakan, sejak corona masuk ke Kabupaten Karawang pada bulan Maret, terhitung April sudah sangat berdampak terhadap investasi. “Sudah dipastikan sangat berdampak terhadap investasi. Baik yang akan berinvestasi maupun yang sudah menanamkan investasinya,” katanya kepada Radar Karawang, Senin (20/4).

Fadludin mengatakan, tercatat ada beberapa perusahaan yang telah meliburkan, merumahkan dan mem-PHK karyawannya karena Covid-19. Hal itu terjadi karena pembatalan order, ketidaktersediaannya material dan kondisi yang harus mengikuti protap penanganan corona. “Karena harus mengikuti protap penanganan C19 untuk memutus mata rantai peredaran virus ini,” ujarnya.

Ia melanjutkan, yang sudah tercatat ada 10 perusahaan yang meliburkan dan memecat karyawannya. Rinciannya, pekerja yang diliburkan 219 orang, pekerja yang dirumahkan 844 orang dan pekerja yang di-PHK 50 orang. Namun berdasarkan data dari Disnaker Provinsi Jawa Barat ada 101 perusahaan di Kabupaten Karawang yang terkena dampak wabah corona.

Rinciannya karyawan diliburkan 983 orang, dirumahkan 693 orang, dipecat 749 orang. “Ini para pengusaha mengisi lewat aplikasi yang dibuat Kemenaker, sehingga kami tidak bisa merinci perusahaan-perusahaannya,” pungkasnya.

Ketua Umum Asosiasi HRD GA Karawang Heri Wahyu Adi mengatakan, berdasarkan informasi yang diketahuinya, sudah ada dua perusahaan di Karawang yang diliburkan karena dampak wabah corona. Diantaranya PT Leuwitex dan PT TWI. “Kalau tutup tidak ada. Yang diliburkan dua perusahaan,” kata Heri.

Dikatakan Heri, pihaknya belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi faktor diliburkannya perusahaan tersebut. Menurutnya, wabah corona tentu sangat berpengaruh terhadap kondisi perusahaan. Dengan adanya lockdown di sejumlah daerah di berbagai negara, perusahaan menjadi sepi order. “Negara-negaranya juga lokcdown jadi gak ada order,” katanya.
Terpisah HRD PT Leuwitex Murdoko membenarkan bahwa perusahaan yang dipimpinya sempat terhenti selama dua minggu. Namun saat ini sudah kembali berjalan meski dengan kondisi yang kurang stabil.
“Kemarin stop dua minggu. Sekarang berjalan terseok-seok,” katanya.

Dikatakan Murdoko, terhentinya kegiatan usaha disebabkan karena tidak adanya bahan baku, dan tidak bisa melakukan penjualan produk. Selain itu, karena pandemi corona, perusahaan yang dipimpinnya itu juga tidak mendapatkan order. “Gak ada order karena gak bisa ngirim. Kita jalan sekarang menghabiskan order yang sudah masuk saja,” ucapnya.

Murdoko mengaku, akibat corona, perusahaan tekstil tersebut mengalami penurunan omzet hingga 100 persen. Namun demikian, sampai saat ini belum ada pengurangan Karyawan. “Sementara belum ada. Tapi kemungkinan ada pengurangan,” pungkasnya. (nce)

Related Articles

Back to top button