Antrean Haji 2.146 Orang
KARAWANG, RAKA – Tahun lalu jemaah haji tidak jadi berangkat karena wabah corona. Tahun ini pun belum ada informasi resmi apakah ibadah haji bisa dilaksanakan atau tidak. Meski begitu, antusias umat Islam untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut tidak kendor. Di Kabupaten Karawang, tercatat calon haji yang terdaftar mencapai 2.146 orang.
Salah satu calon jemaah haji dari Kotabaru, Ujang Kusna mengaku sudah mengetahui adanya informasi kenaikan biaya haji. Tetapi tidak ada pemberitahuan atau tagihan penambahan biaya dari yayasannya. Karena dia sudah melunasi biaya haji tahun lalu.
“Tidak ada sih tambahan biaya yang diinformasikan dari yayasan,” ucapnya kepada Radar Karawang.
Ia juga berharap setelah pada tahun lalu keberangkatannya ditunda, di tahun ini ia beserta istrinya bisa berangkat dan menjalankan ibadah haji dengan lancar.
“Iya tahun ini juga belum jelas berangkat atau tidak,” ungkapnya.
Pelaksana Seksi Haji dan Umroh Kokom mengatakan, setiap hari selalu ada masyarakat yang datang mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji. Selama bulan puasa juga pelayanan pendaftaran tetap dibuka. Sampai saat ini pendaftar jamaah calon haji sudah tercatat 2.146 jamaah.
“Antrean sudah sampai tahun 2040. Yang daftar sekarang berangkatnya tahun 2040,” ujarnya.
Terkait Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang memperkirakan ada kenaikan biaya haji sekitar Rp9,1 juta, Plt Kasi Haji dan Umroh Kemenag Karawang Azizi Hujatul Arifin mengatakan, informasi tersebut belum ada kejelasan dan keputusan.
“Kalau untuk rencana kenaikan biaya kami belum bisa berkomentar, karena masih nunggu kepresnya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, jadwal keberangkatan untuk para jamaah calon haji tahun 2020 lalu yang ditunda keberangkatannya, juga belum bisa dipastikan berangkat pada tahun ini.
“Terkait jadwal keberangkatan juga belum ada kepastian. Kita masih menunggu keputusan dari pusat,” ujarnya.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan salah satu sebab antrean haji demikian panjang adalah praktik dana talangan. Orang yang belum memiliki biaya cukup, bisa mendapatkan nomor porsi untuk mendaftar haji karena ada pihak yang memberikan dana talangan. “Orang berlomba lomba dan kita tahu sekarang antreannya sudah sedemikian panjang” jelas dia.
Oleh karena itu, saat ini pihaknya juga tengah menangani permasalahan panjangnya antrean tersebut. Salah satunya solusinya yakni meniadakan dana talangan. “Kementerian Agama mencoba mencari jalan keluar dari antrean panjang ini. Salah satunya yang kita ambil adalah bagaimana mengambil kebijakan tidak akan ada lagi dana talangan,” tegasnya.
Gus Menteri, panggilan akrabnya, berharap tahun ini pelaksanaan haji bisa terwujud, meski sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Pemerintah Arab Saudi. Karenanya, Kemenag terus melakukan sejumlah persiapan, dengan merumuskan sejumlah skenario, termasuk vaksinasi jamaah haji. (nce/jp)