Disdik Sosialisasikan Sekolah Merdeka Belajar
MERDEKA BELAJAR: Disdikpora sosialisasikan program Merdeka Belajar ke sekolah-sekolah secara virtual.
KARAWANG, RAKA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang sosialisasikan penerapan sekolah Merdeka Belajar. Saat ini, ada enam SMP, 17 SD dan tiga PAUD yang akan mengikuti program ini.
Dalam program ini tidak terdapat ujian nasional dan akan digantikan dengan analisis kompetensi minimal (AKM). “Merdeka belajar jilid satu ya. Nah yang di sini ada progran peniadaan ujian nasional. Sekarang ini ujian nasional tidak ada, nah nanti akan diganti dengan AKM,” ujar Asep Junaedi, kepala Disdikpora Kabupaten Karawang, Rabu (17/2).
Siswa yang dapat mengikuti AKM yakni siswa kelas lima untuk tingkat SD serta kelas delapan untuk tingkat SMP. Program ini berfungsi untuk mengevaluasi proses pembelajaran di seluruh sekolah. Peserta yang dapat mengikuti AKM bukan dari seluruh siswa. Hal tersebut akan ditentukan secara langsung oleh Kementrian Pendidikan. Jilid tujuh saat ini berisi tentang transformasi pembelajaran. Terdapat program sekolah penggerak dalam jilid ini. Program ini berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa yang berpusat di kompetensi serta karakter. Program ini diawali dengan menciptakan sumber daya yang unggul dari siswa hingga guru. “Kabupaten Karawang menjadi peserta yang mengikuti program sekolah penggerak tahap pertama,” terangnya.
Di Provinsi Jawa Barat, lanjutnya, terdapat delapan kabupaten yang mengikuti program tersebut di tahap pertama. Terdapat enam SMP, 17 SD dan 3 PAUD yang terpilih untuk mengikuti program tersebut di Kabupaten Karawang. Setiap sekolah mendaftarkan secara online, setelah mendaftarkan diri maka pihak kementrian akan menentukan peserta yang terpilih. Kemudian setelah terpilih, akan diberikan pendamping melalui berbagai program penataran.
Sosialisasi sekolah Merdeka Belajar kemarin, Hal tersebut karena pembatasan kuota dari Kementrian Pendidikan. Salah satu sekolah yang tidak dapat mengikuti yakni SDN Sukaluyu III Telukjambe Timur. Pendaftaran sosialisasi dilakukan pada dua hari sebelum pelaksanaan sosialisasi. Kuota yang dapat mengikuti sosialisasi hanya sebanyak 200 orang. “Ibu gak bisa ikut sosialisasinya, pas di klik linknya udah gak bisa dibuka,” ungkap Siti Rokayah, kepala SDN Sukaluyu III. (cr6)