KARAWANG

Dua Masih Dirawat, Dua Diisolasi

KARAWANG, RAKA – Dalam tiga hari terakhir, kasus corona di Karawang sudah semakin melandai. Tercatat sejak Jumat (12/11) penderita corona sebanyak dua orang dirawat. Sedangkan yang menjalani isolasi mandiri terus berkurang. Awalnya empat orang, kini tinggal dua orang lagi.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana berharap bahwa kasus Covid-19 bisa terus ditekan dengan upaya vaksinasi dan protokol kesehatan. Fitra mengatakan, saat ini, Pemkab Karawang memberlakukan PPKM Level II. Meski pasien Covid-19 di Karawang hanya ada empat orang, namun untuk mencapai PPKM level I, masih harus mengejar target vaksinasi. Fitra mengatakan untuk ke PPKM level 1 target vaksinasi umum harus minimal 70 persen dan lansia 60 persen. “Target vaksinasi kita masih kurang. Sementara, melihat grafik dan bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit juga rendah, atau penularannya kecil,” ujar Fitra.

Menkes Budi Gunadi Sadikin sempat menyampaikan saat ini ada 3 jenis varian Corona yang harus diwaspadai agar tidak masuk ke Indonesia. Budi mencontohkan kenaikan kasus di Inggris. “Jadi kita selalu monitor sekarang varian-varian baru apa saja yang berbahaya, dan kita sudah lihat sekarang 3 varian baru Lamda, Mu, dan C.1.2, ini adalah varian baru yang juga menjadi perhatian WHO, dan memiliki beberapa mutasi berbahaya. Jadi kita kontrol jangan sampai varian baru ini masuk ke Indonesia dengan kita perkuat perbatasan-perbatasan kita,” ujar Budi.

Dia menyebut kenaikan kasus di Inggris itu terjadi karena adanya varian Delta yang bermutasi, oleh karena itu Budi berharap 3 varian baru Corona tersebut tidak masuk ke Indonesia saat kasus Corona sudah melandai. “Di Inggris terjadi kenaikan karena adanya varian baru. Tapi bukan 3 itu, jadi Inggris naik bukan karena Delta, kemudian begitu dia naik gara-gara Delta ternyata kita lihat Deltanya juga sudah bermutasi dari Delta yang namanya kemarin disebut Pak Luhut Delta Plus, itu juga cukup mengkhawatirkan, jadi selain varian baru tapi varian Deltanya sendiri bermutasi, dan di Inggris ini menyebabkan kenaikan seperti ini,” ucapnya.

Meski demikian, Budi memastikan pemerintah tidak hanya mewaspadai varian baru itu, tetapi juga mutasi virus sebelumnya. Dia mengatakan Indonesia sudah memiliki 12 laboratorium yang diresmikan awal tahun lalu untuk mengantisipasi mutasi Corona di Indonesia. “Sampai sekarang varian kuat adalah Delta, dan kita beruntung sudah lampauin varian Delta sehingga imunitas rakyat Indonesia sudah ada,” tambahnya. (psn/jp)

Related Articles

Back to top button