Enam Desa di Tiga Kecamatan Kekeringan
KARAWANG, RAKA- Musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Karawang menyebabkan enam desa di tiga kecamatan mengalami kekeringan yang berdampak terhadap 3680 ribu masyakarat. Akibat dari kekeringan itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kabupaten Karawang telah melakukan distribusi air ribuan liter kepala masyarakat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Karawang Ferry Muharam mengatakan, musim kemarau yang terjadi di Kabupaten Karawang menyebab beberapa desa dan kecamatan mengalami kekeringan. “Kekeringan terjadi di enam desa di tiga kecamatan. Kecamatan Pangkalan terdapat 4 desa, Desa Kertasari, Desa Jatilaksana, Desa Mulangsari dan Desa Tamanmekar, Kecamatan Telukjambe Barat terdapat satu desa, Desa Wanakerta dan Kecamatan Ciampel satu desa, Desa Parungmulya,”tuturnya, Jumat (30/8).
Menurutnya, dari kekeringan ini menyebabkan ribuan kepala keluarga dan masyarakat terdampak, serta BPBD Kabupaten Karawang telah melakukan distribusi ribuan liter air bersih untuk masyarakat. “Dari enam desa dari tiga kecamatan menyebabkan sebanyak 2.383 kepala keluarga serta 6380 jiwa terdampak. Data pada hari Rabu (28/8) kami telah mendistribusi air bersih sebanyak 151.000 liter,”tuturnya.
Sebelumnya Kepala Bidang Sanitasi dan Pengelolaan Air Minum Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Aris Ahmad mengatakan, program penanggulangan kemarau kerap dilakukan setiap tahunnya. Di tahun 2024 program tersebut disalurkan melalui kegiatan pengelolaan dan pembangunan sistem penyediaan air minum. “Jadi kami penampung semua keinginan masyarakat Kabupaten Karawang melalui desa dalam bentuk proposal dan hasil dari seleksi proposal yang memenuhi syarat itu ada 94 titik,”terangnya.
Menurutnya, pemerintah berharap melalui program tersebut dapat mengatasi permasalahan kekurangan air minum atau air bersih di setiap musim kemarau. “Yang paling parah kekurangan air bersih biasa di wilayah Karawang selatan seperti Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru,”ujarnya.
Dikatakannya, Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru menjadi prioritas dalam program pemerintah tersebut. Bahkan, ke depannya pemerintah sedang mensurvei beberapa titik di dua kecamatan tersebut untuk mencari titik mata air yang bersumber dari pegunungan. “Kecamatan lain juga dapat, cuman prioritasnya ada di dua kecamatan itu. Karena hampir setiap tahun, sebelumnya dua kecamatan tersebut selalu kekurangan air bersih kalau masuk musim kemarau,” tuturnya.
Dijelaskannya, dari 94 yang dikerjakan masih ada beberapa titik yang masih dalam proses pengerjaan. Hal tersebut dikarenakan terkendala dalam pencarian titik sumber air tanah. “Hampir 100 persen selesai, cuma sedikit lagi. Itu juga karena titik sumber mata airnya belum pas,”tutupnya. (zal)