PAKISJAYA, RAKA – Nasib Selamet (18) nelayan Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, korban tenggelam akibat perahu terbalik di Laut Pakisjaya belum jelas. Hingga kemarin, dia belum juga ditemukan oleh Tim SAR gabungan meski lokasi pencarian diperluas hingga Pulau Sedari, Tirtajaya.
Komandan Basarnas Karawang Andri mengatakan, pihaknya beserta tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap nelayan yang hilang, setelah perahunya terbalik akibat dihantam angin kencang di Laut Pakisjaya. Kata dia, hingga pencarian hari ke enam atau Senin (10/1) korban belum juga ditemukan. “Untuk lokasi pencarian di timur dan barat, setiap hari ditambah luas pencarian sampai Pulau Sedari,” kata Andri saat dikonfirmasi Radar Karawang, Senin (10/1).
Lanjut Andri, pencarian tidak hanya dilakukan di perairan, tapi juga di darat melalui pantauan visual. Adapun personel tim yang turut melakukan pencarian jumlahnya setiap hari sekitar 15 sampai 30 orang. “Kita melakukan pencarian dengan personel 15 sampai 30 orang, dan setiap harinya berbeda-beda,” ujarnya.
Andri menyebut korban yang belum ditemukan ini adalah seorang laki-laki, berusia 18 tahun, dan terakhir menggunakan kaos berwarna hitam. Kemudian dia mengaku pencarian korban ini akan dihentikan setelah tujuh hari setelah kejadian. “Hari ke enam pencarian belum ditemukan juga. Pencarian akan dilakukan selama tujuh hari sesuai SOP,” jelasnya.
Sebelumnya, Satgas Penaggulangan Bencana Wilayah Pakisjaya Imron mengatakan, peristiwa kecelakaan laut ini terjadi pada Rabu (5/1), dengan jumlah korban empat orang. Kemudian tiga korban di antaranya selamat, dan satu masih dalam pencarian. “Hari Rabu sekitar pukul 03:00 WIB perahu korban terbalik diterjang angin badai,” kata Imron.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Endang menambahkan, pencarian yang dilakukan oleh Satgas BPBD belum juga membuahkan hasil. Kata dia, dua hari setelah itu pencarian terus dilakukan oleh Basarnas. “Diperkirakan korban terbawa hanyut ke tengah,” pungkasnya. (mra)