Dirawat di RSUD Karawang
KARAWANG, RAKA – Omicron yang hanya dikenal masyarakat Karawang melalui beragam platform informasi, kini benar-benar nyata ada di Kota Pangkal Perjuangan. Setelah sebelumnya sempat ada warga Karawang yang terkena corona jenis baru itu usai pulang dari Arab Saudi, kini ditemukan seorang guru dan lansia juga terpapar virus tersebut. Bedanya, mereka terkena Omicron karena transmisi lokal.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Karawang Fitra Hergyana mengimbau kepada warga Karawang, untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Sebab, terdapat dua warga Karawang terdeteksi terpapar Covid-19 varian Omicron dari transmisi lokal. Saat ini, pihaknya akan melakukan pencegahan untuk menanggulangi Covid-19 varian Omicron ini, lantaran hal ini sudah memasuki transmisi lokal.
Karena itu, pihaknya juga akan memasifkan pelacakan di wilayah yang terdapat warga yang terpapar varian tersebut. “Satgas juga sudah melakukan rapat untuk menanggulangi Omicron ini. Memang saat ini ternyata sudah transmisi lokal,” kata Fitra ketika dikonfirmasi, Selasa (25/1).
Dia menambahkan, dengan munculnya varian Omicron dari transmisi lokal ini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan prokes agar tetap terlindungi dari varian tersebut. “Masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ungkap dia.
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengatakan, pihaknya melakukan koordinasi antar pihak terkait setelah dua warganya terpapar Omicron dari transmisi lokal. Mereka adalah seorang guru yang telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, bahkan booster. Satu lagi, berusia 58 tahun yang belum menerima vaksinasi corona. Keduanya dirawat di RSUD. “Mau rapatkan dengan Muspida (musyawarah pimpinan daerah). Kami undang PHRI (perhimpunan hotel restoran Indonesia), kawasan (industri), Korwil (koordinator wilayah), camat, puskesmas,” ucapnya.
Menurut ahli, kata Cellica, Omicron lebih cepat dari varian Delta, meski kasusnya lebih ringan. Karena itu, pihaknya akan memasifkan pelacakan di wilayah yang terdapat warga yang terinfeksi varian Omicron. “Itu hal-hal yang kami diskusikan,” ungkap dia.
Disamping itu, pihaknya juga berencana membuat tempat isolasi terpusat (isoter) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dan Islamic Center Karawang. Adapun isoter itu diperuntukan bagi warga Karawang yang terpapar Omicron dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan telah menjalani isolasi 10 hari di Wisma Atlet, Jakarta. “Kita isolasi kembali. Karena ada kasus di hari ke-12 positif. Masa inkubasi kami perhatikan secara detail,” ungkapnya.
Cellica berharap semua pihak ikut gotong-royong mengantisipasi penyebaran Covid-19, termasuk varian Omicron. Ia juga mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker. “Potensi penyebaran secara cepat, harus kita antisipasi sejak awal. Kami harap semua tetap waspda. Jangan panik, tapi bismilah,” kata Cellica. (psn/in/kp)