RadarKarawang.id – Viral di media sosial protes ratusan siswa di berbagai SMA dan SMK gagal daftar kuliah jalur prestasi diduga akibat kelalaian guru, termasuk di SMAN 4 Karawang, Jawa Barat.
Siswa-siswa ini memprotes kelalaian guru yang tidak mendaftarkan data mereka ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sampai tenggat waktu yaitu 31 Januari 2025.
Akibatnya, mereka tidak bisa mendaftar kuliah lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Ratusan pelajar SMAN 4 Karawang gagal mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) diduga karena kelalaian pihak sekolah yang belum merampungkan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Atas hal tersebut ratusan pelajar dan orang tua SMAN 4 Karawang menggelar unjuk rasa di halaman sekolah, Rabu.
Mereka kesal terhadap pihak sekolah yang lalai melakukan pengisian data PDSS, hingga berdampak terhadap kegagalan mengikuti SNBP.
Ujang (50), salah seorang wali siswa yang ikut aksi mengatakan bahwa kegagalan anak mereka dalam mengikuti SNBP bukan karena kesalahan siswa, tapi karena kelalaian sekolah dalam mengisi data tepat waktu.
“Ini bukan kegagalan, sama saja ini digagalkan oleh kelalaian. Karena pihak sekolah sebenarnya punya waktu sejak 6 Januari 2025 hingga 31 Januari 2025 untuk melakukan pengisian data PDSS,” kata dia.
Ujang mengaku kecewa kepada pihak sekolah, karena anaknya telah bekerja keras selama bertahun-tahun demi mendapatkan jalur masuk perguruan tinggi melalui nilai rapor.
Para siswa dan orang tua kini masih menunggu respons dari pihak sekolah yang tengah berangkat ke Jakarta untuk mendatangi kementerian terkait permintaan solusi atas masalah ini.
Baca juga: Tunggakan Siswa Tembus Rp 1,6 Miliar
Sementara itu, Staf Kesiswaan Sekolah SMAN 4 Karawang, Taupik mengatakan permasalahan awal diketahui dari keluhan orang tua siswa yang mengungkapkan bahwa data PDSS belum terselesaikan hingga batas akhir.
Kendala utama dalam proses pendaftaran adalah gangguan jaringan serta ketidaksesuaian data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Bahkan sekolah telah berupaya melakukan audiensi dengan Kementerian Pendidikan untuk meminta perpanjangan waktu dan pembukaan kembali akses PDSS.
“Kami juga kirimkan email, bersama sekolah lain pun kami juga minta perpanjang waktu kepada kementerian,” kata dia.
Pihak sekolah berharap ada kebijakan khusus agar siswa tetap memiliki kesempatan untuk mengikuti SNBP tahun ini.
Taupik menyebutkan sebanyak 141 siswa yang eligible untuk SNBP, dengan rincian sebanyak 101 siswa dari jurusan MIPA dan 40 dari jurusan IPS.
Tonton juga: Shin Tae Yong Lebih Memilih Jadi Humas Polisi
Ia mengungkapkan hingga saat ini, SMAN 4 Karawang masih menunggu keputusan dari pemerintah perihal permintaan perpanjangan waktu.
SNPMB Perpanjang Waktu Finalisasi PDSS
Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) memberikan kesempatan tambahan bagi sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS).
Sekolah yang memenuhi kriteria masih dapat menyelesaikan finalisasi hingga hari ini, Rabu (5/2) pukul 15.00 WIB.
Pengisian PDSS merupakan tahap krusial dalam proses Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, karena berisi laporan nilai rapor semester 1–5 yang menjadi acuan Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
dalam menilai prestasi akademik siswa. Pengisian PDSS sendiri telah dibuka sejak 28 Desember 2024 dan ditutup pada 31 Januari 2025.
Namun, keterlambatan dalam finalisasi PDSS menjadi kendala bagi beberapa sekolah. Akibatnya, ratusan siswa dari beberapa sekolah, seperti SMAN 4 Karawang, SMAN 1 Mempawah, SMAN 1 Tanah Jawa, dan SMKN 2 Solo, melakukan aksi protes di sekolah maupun melalui media sosial.
Hal ini disebabkan karena siswa yang sekolahnya belum menyelesaikan finalisasi PDSS tidak dapat melanjutkan pendaftaran SNBP, yang telah dibuka sejak 4 Februari 2025. (psn)