HEADLINEKARAWANG

Guru Tes Swab Acak Seminggu Sekali

BELAJAR DI KELAS: Sejumlah siswa SMPN 1 Cikampek sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar terbatas di kelas, kemarin. Seluruh warga sekolah wajib mentaati protokol kesehatan agar tidak terjadi klaster baru.
KARAWANG, RAKA - Setelah melakukan uji coba selama satu pekan di beberapa sekolah, Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Surat Edaran Bupati Nomor 423/4984/Disdik, telah membolehkan semua sekolah untuk melaksanakan PTM terbatas sesuai SKB 4 Menteri sejak 22 September 2021.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang Asep Junaedi menuturkan, berdasarkan hasil evaluasi dari satgas covid di masing-masing kecamatan terhadap uji coba PTM beberapa waktu lalu, Pemkab Karawang sudah memperbolehkan semua sekolah untuk menggelar PTM terbatas sesuai dengan SKB 4 menteri.

Meski PTM terbatas ini sudah diperbolehkan, kata dia, penerapan protokol kesehatan juga harus tetap dilaksanakan di semua sekolah. Rencananya, dalam satu minggu sekali akan dilakukan trecing dan testing terhadap beberapa siswa dan guru. Jika hasil swab antigen ditemukan ada salah satu siswa yang positif, maka dalam satu kelas tersebut akan dilakukan swab. "Paling beberapa saja yang diswab, nanti kita koordinasi dengan puskesmas. Kalau nanti banyak yang positif bisa jadi ditutup lagi," katanya saat dikonfirmasi Radar Karawang.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang dr Fitra Hergyana juga membenarkan bahwa saat ini pembelajaran tatap muka tetap dilanjutkan, karena hasil dari uji coba PTM pada pekan lalu tidak ditemukan kluster baru. Persyaratan untuk PTM ini ialah zona hijau dan siswa serta keluarganya sudah divaksin. "Anak-anak (pelajar) sudah vaksin kecuali yang SD. Yang belum vaksin, belum bisa kecuali siswa SD, karena pemerintah 12 tahun ke atas vaksinasi. Prinsipnya kita mengikuti kementerian pendidikan," ujarnya.

Apabila ada orang tua siswa yang merasa keberatan dengan pelaksanaan PTM, lanjut Fitra, anaknya bisa tetap mengikuti kegiatan belajar melalui sistem daring dan tidak berpengaruh terhadap nilai. Pantauan Radar Karawang di beberapa sekolah, para siswa dan orang tua terlihat antusias menyambut diberlakukan kembalinya kegiatan belajar mengajar secara langsung di sekolah, meski masih terbatas dan harus menerapkan protokol kesehatan. 

Kepala SMPN 1 Cikampek Toib mengatakan, setelah uji coba selama satu pekan semua sekolah sudah dibolehkan. Tetapi protokol kesehatan harus diterapkan. Selain menyediakan tempat cuci tangan di setiap kelas, sebelum masuk semua siswa juga harus diperiksa suhu oleh para guru. "Kita bersama para guru memang harus ekstra untuk terus mengingatkan anak agar patuh terhadap prokes salah satunya menggunakan masker," ujarnya saat disinggung masih adanya siswa yang melepas masker di area sekolah.

Toib mengatakan, pada PTM terbatas ini pihaknya membagi jadwal dengan konsep satu minggu dua tingkat yang PTM dan dibagi menjadi dua shift. Sedangkan yang lainnya tetap melaksanakan daring. "Kelas 7 dan 8 masuk PTM dengan jadwal dua shift, kelas 9 tetap daring. Minggu berikutnya kelas 8 dan 9 kelas 7 daring, setiap hari anak bertemu dengan 2 mapel berbeda. Minggu ini lagi penilaian tengah semester (PTS)," ujarnya.

Sementara itu, Sri Budiarto salah satu orang tua siswa mengaku sangat senang dan bersyukur karena saat ini sudah dilaksanakan PTM. Ia lebih senang sekolah dilaksanakan secara tatap muka dibanding online. Anaknya yang saat ini duduk di bangku kelas 7 SMP sudah hampir dua tahun belajar di rumah melalui online. "Dari kelas 5 SD daring. Baru sekarang ke sekolah lagi," katanya.

Sri juga mengungkapkan, selama pembelajaran dilaksanakan melalui online ia merasa pusing dan bingung terhadap anaknya. Anaknya menjadi malas untuk belajar dan lebih sering bermain game online di hp nya. Belajar hanya sebentar bahkan terkadang tidak mengerjakan.
"Pusing kalau di rumah kebanyakan main game. Jadi gampang marah anak teh," ungkapnya. (nce)

Related Articles

Back to top button