KARAWANG, RAKA – Pemilihan bupati dan wakil bupati tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Pelaksanaan pilkada terhitung tinggal satu hari lagi, diselenggarakan pada masa pandemi corona. Namun, sampai saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karawang belum bisa memberikan penjelasan mengenai teknis pencoblosan bagi pasien positif corona yang sedang menjalani perawatan atau isolasi.
Komisioner KPU Karawang Kasum Sanjaya mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan gambaran terkait teknis pencoblosan bagi pasien positif corona, yang saat ini masih menjalani isolasi. Pasalnya, dalam beberapa regulasi mengenai teknis pencoblosan, tidak ada norma yang mengatur teknis pencoblosan bagi pasien corona.
“Tidak ada normanya secara aturan. Kalau untuk pasien yang sakit non covid, memang iya kita bersama keluarganya bisa datang langsung ke rumahnya untuk memberikan hak agar tetap mencoblos. Kalau yang covid, ya kita tidak mungkin ujug-ujug mendatangi tempat isolasi,” tutur Kasum saat dihubungi Radar Karawang, kemarin.
Dikatakan Kasum, pihaknya sebagai penyelenggara tentu akan siap memfasilitasi pencoblosan untuk pasien coorona. Tetapi KPU tidak mengetahui secara detil prosedur yang harus dilakukan untuk melaksanakan hal tersebut. Sebelumnya KPU sudah berkoordinasi dengan berkirim surat kepada Satgas Covid 19 Karawang terkait hak pilih bagi pasien yang positif corona. Namun hingga saat ini belum ada surat balasan dari Tim Satgas Covid-19.
“Kami tidak mungkin ujug-ujug petugas KPPS langsung disuruh ke ruang isolasi. Kalau kami ya ayo tinggal ditanyakan ke gugus tugas,” jelasnya.
Kasum menambahkan, jika pada saatnya nanti tidak ada teknis untuk pasien corona, ia berharap partisipasi masyarakat untuk memilih tetap antusias meski masa pandemi.
“Yang penting partisipasi masyarakatnya tinggi untuk memilih,” tambahnya.
Sementara saat dihubungi Radar Karawang, Juru Bicara Satgas Covid 19 Karawang dr. Fitra Hergyana belum bisa dikonfirmasi mengenai informasi tersebut. (nce)
