Hasil tak Mengkhianati Usaha, Koin Rp1.000 Ditabung Dua Tahun, Beli Motor Pakai Sekarung Receh
Jika biasanya orang-orang lebih menempuh jalan instan untuk mendapatkan motor, yaitu melalui lembaga keuangan agar bisa mengkredit pembelian kendaraan roda dua tersebut. Namun, ada sedikit orang yang justru mengumpulkan uang receh selama bertahun-tahun agar bisa membeli motor dambaannya.
Ahmad Rasidi (27) misalnya, warga Banyuwangi itu sempat membuat para pegawai di sebuah diler motor di kawasan Simpang Lima Banyuwangi harus bekerja ekstra keras. Mereka harus menghitung ribuan uang koin yang digunakan pasangan suami istri Ahmad Rasidi (27) dan Amida (26) untuk membeli sepeda motor.
Bukan hanya para pegawai, pimpinan diler bersama sang pasutri harus menghitung koin demi koin yang dibawa dengan menggunakan karung. Koin Rp 1.000 dijejer di atas meja dan dikelompokan untuk mempermudah penghitunganya. Amida mengaku butuh waktu dua tahun untuk mengumpulkan ribuan keping uang receh tersebut. Uang koin itu dikumpulkan dari hasil berjualan sembako di Pasar Blambangan. Amida membuka lapak sembako bersama suaminya setiap hari mulai pukul 01.30 sampai pukul 09.00. Uang hasil berjualan itu lalu dikumpulkan di botol air mineral dan galon. Setelah berjalan selama dua tahun, tebersit keinginan untuk membeli sebuah sepeda motor. Akhirnya semua uang koin simpanannya yang ditaksir berjumlah Rp 9,3 juta itu lantas dikumpulkan ke dalam karung. ”Total, ada tiga botol besar dan setengah galon banyaknya. Tadi sempat ragu waktu mau saya pakai. Saya tanya dulu ke dilernya, ternyata boleh. Akhirnya saya pakai,” kata wanita yang tinggal di Kelurahan Lateng itu.
Hal serupa juga dilakukan oleh Siswanto, personel Polsek Cibeber, Kabupaten Cianjur. Harta itu teronggok di lantai kamar kosong kediaman Siswanto. Tiap hari, tiap ada recehan kembalian setelah belanja apa saja ditaruhnya di sana. Tak terasa delapan tahun sudah. Dari recehan sedikit demi sedikit itu akhirnya menjadi bukit juga. Siswanto pun berangkat ke diler sambil membawa 22 kantong uang receh. Isi per kantong Rp1 juta. Dia pun membeli sebuah motor matik seharga Rp 22.100.000. ”Sempat ragu karena datang bawa koin banyak. Tapi, ternyata diterima,” kata polisi berpangkat aiptu itu.
Siswanto senang, diler juga. Mungkin petugas kasir saja yang agak linu-linu menghitung koin sebanyak itu. (jp)