KARAWANG, RAKA – Sejak Sabtu (7/3) beredar kabar delapan warga negara Indonesia yang menjadi kru kapal Diamond Princess akan diobservasi di Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Kementerian Kesehatan, Karawang. Para kru kapal tersebut sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi corona dan menjalani perawatan di Jepang hingga akhirnya dinyatakan sembuh.
Mengenai hal ini, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Yayuk Sri Rahayu, MKM., mengatakan hal tersebut tidak benar. Pernyataan ini dia sampaikan belum lama setelah mendapat informasi dari Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan. “Barusan dari Kemenkes, bahwa tidak jadi,” terangnya melalui sambungan telepon, Minggu (8/3) malam.
Ia juga menjelaskan, Bapelkes tidak berlokasi di Karawang melainkan di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Di Karawang selama ini hanya ada badan diklat, itupun milik Pemerintah Kabupaten Karawang bukan milik Kementerian Kesehatan. “Karawang tidak ada balai pelatihan kesehatan yang di Kementerian Kesehatan, yang ada di Cikarang,” tegasnya.
Meski demikian, rencana pemerintah untuk mengisolasi dan mengobservasi 8 WNI yang dinyatakan sembuh dari corona di Bapelkes yang sebenarnya berlokasi di Cikarang, pun nampaknya urung dilakukan. Yayuk mengatakan, dirinya telah mengkonfirmasi ke Kementerian Kesehatan bahwa lokasi observasi akan dipindahkan. Belum pasti lokasi alternatif untuk observasi tersebut, Yayuk juga tidak bisa menyampaikan alasan dari perubahan lokasi observasi sebab hal tersebut merupakan wewenang Kementerian Kesehatan. “Pas saya konfirm ke Kemenkes langsung, tidak jadi di Bapelkes Cikarang, akan dicarikan tempat lain, yang lainnya saya belum dapat info,” tutupnya. (din)