KARAWANG

Jaga Kampung, Waspada Maling, Jangan Seenaknya Meninggalkan Rumah

KARAWANG, RAKA – Masyarakat di Karawang harus lebih waspada saat hendak meninggalkan rumah. Terlebih bagi warga yang akan melaksanakan mudik lebaran.
Pasalnya, belakang ini beredar pesan WhatsApp yang mengabarkan telah terjadinya pencurian di dua lokasi yang berbeda. Melalui pesan itu disebutkan telah terjadi perampokan di Blok OO No.24 RT.003 RW.009 Perumahan Karaba Indah sekitar pukul 09.40 dengan modus berpura-pura menjadi petugas kebersihan untuk merapikan tanaman di rumah korban yang terlihat kumuh. Pelaku berjumlah 6 orang menggunakan tiga motor dan berseragam layaknya petugas kebersihan dari dinas tertentu. Pelaku berhasil menggondol uang tunai sebesar Rp12 juta. Oleh karena itu, pengurus RT setempat mengimbau kepada seluruh warga agar lebih berhati-hati mendekati lebaran, dan memastikan agar pintu pagar selalu terkunci. Pesan berbeda juga menuliskan kabar terjadinya perampokan di Blok N RT 01 No. 15 RW.17 Perumnas Telukjambe pads 23 April 2022 dengan kerugian berupa uang tunai, perhiasan dan 3 unit laptop. Sehingga pengurus RT setempat juga mengimbau kepada warga agar lebih waspada. Namun sampai saat ini, pihak kepolisian belum memberikan tanggapan terkait adanya informasi yang beredar melalui pesan WA tersebut.
Kasat Reskrim Polres Karawang belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi mengenai informasi tersebut.
Di sisi lain, Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil mewanti-wanti aparat dan masyarakat agar tidak kendor ‘meronda’ menjaga kesehatan dengam protokol kesehatan dan menjaga kondusifitas wilayah selama masa pandemi covid 19.
“Kemarin kita meningkat kasusnya karena Saya menilai kita agak kendur dalam ngerondanya” kata Emil.
“Untuk mal, Saya menilai sudah menerapkan protokol kesehatan secara baik. Namun untuk tempat-tempat lain, ini tolong dari aparat untuk melakukan semacam operasi senyap, gak usah rame-rame, memantau kedisiplinan masyarakat dalam protokol kesehatan. Karena tadi Saya lihat masih ada yang tidak pakai masker” paparnya.
Linmas Desa Tegalsari, Kasim (62) mengatakan, kentungan menjadi salah satu alat tradisional yang digunakan pada saat pengaman atau ronda malam, dengan cara memukul sehingga mengeluarkan bunyi nyaring. “Biasanya sih terbuat dari bambu atau kayu yang dibuat kosong pada bagian dalamnya. Makanya pada saat diketuk akan keluar bunyi cukup nyaring,” ucapnya.
Ia menambahkan, banyak orang yang belum mengetahui setiap kentungan memiliki makna atau menggambarkan kondisi lingkungan yang terjadi pada saat itu, contohnya jika kentungan dipukul sebanyak tiga kali secara terputus-putus, maka pertanda sedang dilakukannya pos ronda malam. “Misalkan tuk-tuk-tuk dengan waktu lambat, itu tandanya lagi ada pengamanan ronda malam,” tambahnya.(nce/psn)

Related Articles

Back to top button