![](https://sp-ao.shortpixel.ai/client/to_auto,q_glossy,ret_img,w_780,h_470/https://radarkarawang.id/wp-content/uploads/2025/02/BOKS-11-780x470.avif)
RadarKarawang.id – Akses jalan di wilayah Dusun 2 Jenebin, Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur terputus akibat longsor.
Adapun longsor yang terjadi diakibatkan arus deras air sungai Citarum yang terjadi dalam satu bulan terakhir.
Ketua Rukun Tetangga (RT) 06, RW 02, Dusun 2 Jenebin Sutarya mengatakan, sejak satu bulan terakhir curah hujan tinggi yang menyebabkan jalan lingkungan terputus.
Hal tersebut disebabkan longsor akibat hantam air sungai Citarum. “Jadi jalan ini bersampingan dengan sungai Citarum.
Ketika kemarin debit airnya tinggi dan deras menyebabkan longsor. Sehingga jalan ini tidak dapat digunakan, karena dikhawatirkan ambruk dan membahayakan pengguna jalan,” katanya, Selasa (11/2).
Dijelaskannya, agar mencegah terjadi longsor kembali masyarakat melakukan kerja bakti dengan alat seadanya.
Kini masyarakat telah menancapkan bambu di pinggir sungai dan sedangkan dilakukan pengurugan dengan menggunakan brangkal.
Baca juga: Sebulan, Lima Istri Korban KDRT
“Untuk bambunya dari masyarakat yang ngasih dan untuk brangkal kita masyarakat melakukan swadaya, lalu dari hasil swadaya itu baru kami belikan brangkal.
Kalau kita tidak seperti ini mau dari mana lagi agar jalan ini bisa dilalui,” paparnya.
Menurutnya, akses jalan yang terputus ini adalah jalan hidup atau jalan yang banyak di lalui masyarakat,
sehingga seharusnya ini menjadi perhatian dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk melakukan penurapan.
“Kami sempat mengajukan permohonan penurapan tetapi tetap saja tidak ada hasil. Jalan ini sudah beberapa kali digeser akibat longsor.
Meskipun nanti ini digeser lagi, tetap saja ujung-ujungnya kena longsor jika tidak lakukan penurapan. Jadi kami meminta BBWS melakukan penurapan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Purwadana E. Heryana mengatakan, jalan yang kini terputus tersebut sangat penting untuk masyarakat,
sehingga dinas terkait diharapkan untuk berkenan dapat membantu berbentuk bronjong dan karung untuk tanah.
Tonton juga: Kisah Intel Kopassus Gondrong
“Dan jangka panjangnya perjuangan untuk mendapat penurapan, baik diusulkan ke BBWS karena itu wilayah citarum oleh pejabat terkait. Kalau desa mah apa atuh,”singkatnya. (zal)