Jumlah Layanan Kesehatan Lansia Turun Setelah Banjir
TUNGGU GILIRAN: Sejumlah pasien menunggu giliran berobat di Puskesmas Karawang Kota.
KARAWANG, RAKA – Lansia yang melakukan pengobatan di Puskesmas Karawang Kota mayoritas menderita hipertensi, namun ada juga yang menderita kekurangan kalium serta kencing manis.
Puskesmas Karawang Kota saat ini menangani pasien yang terdampak banjir. Saat ini penyakit yang di derita gatal-gatal, penyakit kulit, demam, mual, pusing. Hal ini disebabkan oleh kurangnya istirahat. Hingga saat ini belum terdapat pasien untuk penyakit demam berdarah dengue (DBD) serta diare. “Biasanya penyakit yang berhubungan dengan banjir itu biasanya mual, pusing, demam, gatal-gatal,” ujar Rosidi, kepala Puskesmas Karawang Kota pada Rabu (24/2).
Selain penyakit akibat banjir, puskesmas ini pun menangani penyakit yang di derita oleh lansia. Kegiatan pemeriksaan bagi lansia dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Pelaksanaannya pada minggu ketiga. Bulan ini jumlah pasien lansia sebanyak 20 hingga 30 orang. Penurunan jumlah diakibatkan adanya banjir yang sedang terjadi.
Penyakit yang banyak di derita yakni hipertensi, kekurangan kalium, diabetes. Pasien lansia dimulai dari usia 60 tahun. Jumlah pasien lansia pada bulan sebelumnya sebanyak 40 hingga 50 orang. Saat ini pihak puskesmas pelayanan lebih di fokuskan pada penanganan covid dan pemberian vaksin. Di puskesmas ini sudah tidak terdapat jumlah pasien covid yang belum mendapatkan tempat isolasi.
Pencegahan DBD yang dilakukan oleh pihak puskesmas dilakukan dengan cara sosialisasi. Masyarakat dianjurkan melakukan menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air. Staf dan tenaga kesehatan puskesmas saat ini bergotong royong dan membagi tugas untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Terdapat 17 tenaga kesehatan di puskesmas ini. “Saat ini terdapat tiga orang tenaga kesehatan yang sedang di isolasi serta dua orang yang saat ini menunggu hasil swab. Kelima tenaga kesehatan tersebut saat ini belum diliburkan sementara waktu,” paparnya.
Salah satu pasien lansia, Nanik Wijaya (64), melakukan pemeriksaan sekaligus meminta rujukan bagi suami yang ingin mengajukan surat rujukan. Ia menderita penyakit kekurangan kalium sementara sang suami memiliki penyakit hipertensi dan sempat mengalami stroke. Pengajuan surat rujukan hanya bisa dikeluarkan oleh dokter yang menangani dari awal. Ia sendiri menderita penyakit kekurangan kalium di bawah angka 3,2 harus dirawat intensif di rumah sakit. Dokter menganjurkan mengkonsumsi pisang untuk menambah kalium. “Kata dokter pisang apapun boleh,” pungkasnya. (cr6)