KARAWANG, RAKA – Praktik prostitusi online di kota-kota besar di Indonesia mungkin tidak asing lagi. Di Kabupaten Karawang, kini banyak wanita penjaja seks komersial yang menawarkan dirinya tak lagi ‘stay’ di tempat-tempat hiburan, kini cukup memanfaatkan aplikasi media sosial. Di aplikasi jejaring sosial seperti WeChat, MiChat, dengan mudah menemukan wanita penjaja seks ini. Untuk mengetahui mereka menjual diri, dapat dilihat dari status di akun. Biasanya tertulis BO alias booking order, Open BO, Stay BO, dan lainnya.
Wabah corona juga tidak menyurutkan para lelaki hidung belang untuk menyalurkan hasratnya. Bahkan, transaksi esek-esek selama pandemi ini melonjak tajam. Buktinya, penularan penyakit kelamin di Kota Pangkal Perjuangan malah meningkat dua kali lipat.
Hasil pendataan Skin17DR, komunitas dokter spesialis kulit dan kelamin jebolan Universitas Padjadjaran, menunjukkan infeksi menular penyakit kelamin di Kabupaten Karawang meningkat saat pandemi corona. Jumlah pasiennya bertambah dua kali lipat.
“Sebelum pandemi berlangsung, kunjungan pasien sakit kelamin sekira enam orang per bulan. Saat ini bisa sampai 15 orang. Ada tren kenaikan rata-rata dua kali lipat,” kata Fitra Hergyana, dokter spesialis kulit dan kelamin di RSUD Karawang.
Fitra yang juga anggota Skin17DR menuturkan, para pasien yang terjangkit adalah pria lajang yang belum menikah. Saat ditelusuri, kata Fitra, para pria ini tertular penyakit kelamin dari wanita pekerja seks komersil. “Para pasien pria mengaku tak punya istri. Mereka sakit kelamin karena ‘jajan’ atau menyewa jasa PSK,” katanya.
Fitra menuturkan, para pasien ini mengeluh borok pada kelamin, bengkak pada buah zakar, bahkan keluar nanah dari kelamin hingga dubur. Adapun penyakit yang dialami pasien biasanya sifilis, gonore, chalamydia, dan trychominiasis. Jika tak diobati, kata Fitra, para pasien terancam mengalami kemandulan, kebutaan, bahkan kematian. “Tapi umumnya, penyakit ini bisa disembuhkan apabila ditangani secara dini,” ujar dia.
Menurut Fitra, salah satu penyebab peningkatan penyakit kelamin adalah intensitas hubungan seksual yang meningkat saat pandemi. “Intensitas itu ada. Jadi saat pandemi ini banyak karantina, sehingga orang banyak waktu untuk berhubungan badan. Kalau yang bener kan angka kehamilan meningkat. Tapi kalau yang nakal-nakal, pengakuan pasien rata-rata setelah kencan online,” tuturnya.
Fitra berharap masyarakat bersabar dan meningkatkan keimanan. Mereka yang bosan tinggal di rumah terus menerus lebih baik menyalurkan hobi bertani atau menata rumah. “Lebih bagus sih meningkatkan ibadah. Jangan sering buka konten negatif. Sebab berdasarkan pangakuan pasien, mereka mencari PSK melalui aplikasi online,” katanya.
Selain di Karawang, peningkatan pasien sakit kelamin juga terjadi di sejumlah daerah. Hal itu terpantau oleh anggota Skin17DR+ yang tersebar dan praktik di Sumatera, Banten, Bandung dan Lombok. “Tren kenaikan infeksi penyakit kelamin saat pandemi juga terjadi di sejumlah daerah. Itu hasil pendataan komunitas kami,” kata Fitra yang juga jubir Satgas Covid-19 di Karawang. (psn/dt/pro)