KARAWANG, RAKA – Jumlah orang yang terpapar Covid-19 dari klaster ulang tahun komunitas tari terus bertambah. Sampai Rabu (4/11), sudah 26 orang terpapar. Tracing terus dilakukan untuk meminimalisir korban terus bertambah.
Klaster ini muncul setelah komunitas tari menggelar ulang tahun di Ballroom Dewi Air, Desa Sukamakmur, Kecamatan Telukjambe Timur, 18 Oktober lalu. Awalnya, hanya belasan orang yang terpapar. Namun, jumlahnya terus meningkat hingga data terakhir menjadi 26 orang.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Karawang Fitra Hergyana mengatakan, sampai saat ini masih ada penularan dari klaster tersebut. Dikatakannya, peserta yang terpapar menularkan kembali ke keluarga, tetangga, dan teman kantor. Sampai Rabu (4/11), data menunjukan terdapat 26 pasien corona dari klaster ulang tahun komunitas tari ini. “Terus meninggal 1, penambahan terjadi minggu ini,” terangnya.
Fitra sendiri menyayangkan panitia penyelenggara yang kurang kooperatif dengan satgas sebab hanya memberi informasi nama dan kontak telepon. Penyelenggara tidak memberikan informasi terkait alamat, padahal hal tersebut sangat dibutuhkan untuk keperluan tracing. Ia melanjutkan, Dewi air yang menjadi tempat diselenggarakannya acara ulang tahun ini sempat ditutup selama 4 hari. Penutupan sementara yang relatif singkat itu mengingat tidak ada penularan kepada karyawan. “Karena di sana tidak ada yang tertular jadi langsung kita disinfeksi, sebenarnya tidak usah ditutup yang penting, ditutup sementara hanya untuk disinfeksi saja,” terangnya.
Dari kejadian ini, ia berpesan siapapun yang mengadakan acara mesti mendata para peserta, bukan hanya nama dan kontak telepon namun juga alamat. Dikatakannya hal ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar menahan diri mengadakan acara selama pandemi. “Apalagi tidak terlalu urgent, kita kan tidak tahu siapa yang OTG, sakit covid atau bukan, meskipun teman kita kalau sudah gini kan malah jadi saling menyalahkan (yang menularkan),” pesannya.
Sementara itu Marketing Manager Dewi Air Kristanto mengatakan, pihaknya telah menjalankan protokol kesehatan sebagaimana disarankan pemerintah. Sebelum acara ulang tahun komunitas tari tersebut berlangsung, hasil pengecekan suhu tidak menunjukan adanya peserta dengan suhu di atas 37 derajat celcius. “Ya musibah siapa yang tahu, itupun kan bukan dari sini, (virus) datangnya dari luar kebetulan kontaknya di sini,” ujarnya.
Kristanto mengatakan, memang setelah kejadian itu Satgas Covid-19 meminta Dewi Air untuk tutup sementara selama 3 hari, bahkan pihaknya menutup ballroom selama 14 hari. Sejak saat itu pula disinfeksi dilakukan lebih intens agar tidak kembali “kecolongan”. “Ya kita juga imbau masyarakat untuk bisa menerapkan protokol, pakai masker, jaga jarak, jadi bukan kitanya saja yang menerapkan protokol,” pesannya. (din)